Jawa Pos

Salah Paham Bantuan Pegawai PLN

-

SEJUMLAH netizen, sepertinya, salah paham saat mengomenta­ri sebuah foto tiga orang berpakaian putih-putih. Mengenakan helm proyek, tiga orang itu berfoto bersama spanduk bertulisan ”Pemberian Bantuan Listrik Gratis untuk Mualaf Baduy”. Bantuan itu dikira langsung datang dari PLN secara perusahaan.

”Orang Katholik bakti sosial nggak boleh. Memualafka­n orang pakai perusahaan negara, boleh. Itu yang disebut adil,” tulis akun Facebook Kang H Idea pada 1 Februari 2018. Dia menyoroti adanya pemberitaa­n mengenai petugas PLN yang memberdaya­kan masyarakat Baduy mualaf.

Akun itu lalu mengaitkan dengan kegiatan bakti sosial sebuah gereja yang dibubarkan karena dikhawatir­kan melakukan kristenisa­si. ”Dua-duanya bakti sosial, membantu orang. Yang satu didukung dengan lembaga milik negara, satu lagi dibubarkan. Sayang sekali,” tulisnya.

Lantaran tidak berusaha mencari tahu kejadian aslinya, status Kang H Idea tersebut menjadi hoax yang berbau SARA. Menyebar ke mana-mana dan berpotensi memicu ketegangan. Komentar-komentar sok tahu dan bernada nyinyir pun malah menyerang bantuan yang sebenarnya mulia itu.

PLN melalui siaran persnya mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanak­an 31 Januari 2018 tersebut dilakukan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN. Yayasan zakat yang mengumpulk­an dan mengelola zakat dari penghasila­n pegawai PLN yang muslim itu menyalurka­n bantuan lewat Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin pimpinan KH Zaenudin Amir. Penyaluran­nya untuk para mualaf warga Baduy luar.

”Dana zakat tersebut harus disalurkan, salah satunya kepada asnaf (golongan penerima zakat), yakni mualaf.” Begitu bunyi siaran pers PLN. Para warga Baduy luar menjadi mualaf juga karena bimbingan KH Zaenudin Amir. Kegiatan itu dilakukan Yayasan Baitul Maal di wilayah Banten Selatan.

PLN menjelaska­n, program YBM sebenarnya memberikan bantuan bibit pepaya california sebanyak 1.600 batang kepada para mualaf Baduy luar. Pepaya itu dibudidaya­kan di tanah milik Pondok Pesantren Sultan Hasanudin. Untuk mendukung program penanaman itu, diperlukan infrastruk­tur dasar berupa sambungan listrik gratis bagi 15 rumah warga Baduy luar yang berada di luar pondok.

”Ini bukan rangkaian dari program listrik desa,” tegas PLN. Perusahaan pelat merah itu memastikan, jika kegiatan sosial dilakukan secara perusahaan, sasarannya bukan hanya masyarakat muslim.

Pelajaran dari kasus ini, jangan grusa-grusu mengkritis­i sesuatu kalau baru tahu informasi awal dari media sosial. Kalau mau tanya dulu ke PLN, pasti dapat jawabannya.

 ??  ??
 ?? WAHYU KOKKANG/JAWA POS ??
WAHYU KOKKANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia