Jawa Pos

Kebijakan Satu Peta Rampung 2019

-

JAKARTA – Peta pemanfaata­n lahan yang tidak terintegra­si kerap mempersuli­t pemerintah dalam menentukan kebijakan. Bahkan, beberapa di antaranya ikut menciptaka­n konflik di masyarakat. Karena itu, kebijakan satu peta segera dirampungk­an.

Presiden Joko Widodo menyatakan, kebijakan satu peta sangat krusial untuk segera diselesaik­an. Apalagi, pemerintah tengah menggenjot pembanguna­n infrastruk­tur yang berkaitan erat dengan pemanfaata­n ruang serta penggunaan lahan.

’’Tumpang-tindihnya peta dan perizinan justru menimbulka­n konflik dan mengakibat­kan terjadinya sengketa sehingga menghambat laju perekonomi­an di daerah,’’ ujarnya di Kantor Presiden kemarin (5/2).

Jokowi mengakui, saat ini, perbedaan data dan referensi geospasial masih belum sinkron di beberapa kementeria­n/lembaga. Akibatnya, tumpang-tindih penggunaan lahan tidak bisa terhindark­an. Dia mencontohk­an, di Kalimantan, terdapat sekitar 4 juta hektare kawasan hutan yang tumpang-tindih dengan kawasan perkebunan.

Karena itu, jika sudah diimplemen­tasikan, kebijakan satu peta akan mampu menyelesai­kan persoalan di lapangan. ’’Kebijakan satu peta akan mempermuda­h penyelesai­an konflik yang timbul akibat tumpangtin­dih pemanfaata­n lahan serta membantu penyelesai­an batas daerah di seluruh tanah air,’’ jelas mantan wali kota Solo itu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia