Targetkan Mobil Listrik Jelang UCLG
SURABAYA – Keinginan Wali Kota Tri Rismaharini punya mobil dinas bertenaga listrik bakal terealisasi sebelum September. Melalui kerja sama dengan Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), pemkot membuat mobil ramah lingkungan. Mobil listrik itu menjadi wujud konsistensi Kota Surabaya dalam permasalahan global warming. ”Sebenarnya, pengin sejak lama,” ucap Risma setelah memaparkan program sumber daya energi bersama PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan ITS di ruang sidang wali kota kemarin (5/2).
Soal target sebelum September, menurut Risma, pada bulan itu pemkot punya hajat besar. Yakni, United Cities and Local Governments (UCLG). Kegiatan tersebut bakal dihadiri perwakilan 32 negara. ”Jika mobil dapat rampung sebelum acara, kita bisa tunjukkan bahwa Surabaya punya program mobil listrik itu,’’ terang Risma.
Jika berhasil, mantan kepala bappeko itu bakal memperbanyak jumlah mobil listrik. ”Kita akan memberikan contoh kepada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan teknologi ramah lingkungan,” tutur Risma.
Project leader mobil listrik nasional ITS Indra Sidharta menyatakan, saat ini mobil listrik pesanan Risma sedang didesain. Tim segera bergerak merakit. Indra menjabarkan, mobil listrik pesanan pemkot dibuat lebih besar jika dibandingkan dengan mobil listrik produksi ITS selama ini. Contohnya, sumber tenaga mobil menggunakan 100 kilowatt per hour (kWh) setara 300 volt. Padahal, tenaga mobil listrik biasa berkisar seperempatnya.
Di tempat yang sama, Kepala Divisi Energi Baru Terbarukan PJB Wirawan mendukung pengoperasian mobil listrik dengan mendirikan stasiun pengisian listrik (SPL).
Desain stasiun di Kota Pahlawan sedang dimatangkan oleh ITS. ”Pada tahap awal, kami akan pasang di tiga lokasi,” kata Wirawan.
Lokasi tersebut di antaranya di kantor PJB di Jalan Ketintang, di kawasan Balai Kota, dan satu wilayah lagi belum ditentukan. Dia memastikan, penganggunan SPL tersebut juga akan rampung bersamaan dengan target pembuatan mobil listrik.