Pelayanan Harus Baik, Baru Tarif Naik
Bupati Sambari Minta Komitmen Dirut PDAM
GRESIK – Mengapa Bupati Sambari Halim Radianto tidak juga menandatangani perbup soal kenaikan tarif PDAM? Jawabannya masih misterius. Padahal, naskah perbup itu sudah siap diteken kapan pun. Kabarnya, bupati minta komitmen manajemen.
Apakah jaminan itu? ”Bupati ingin ada jaminan dari PDAM untuk perbaikan pelayanan,” jelas Kabag Hukum Pemkab Gresik Eddy Hadisiswoyo kemarin (5/2).
Menurut dia, Bupati Sambari masih butuh kejelasan sikap dan upaya manajemen PDAM Giri Tirta terkait hal-hal teknis. Semuanya seputar perbaikan pelayanan. Misalnya, soal kelancaran distribusi air ke pelanggan. Baik secara kuantitas maupun kualitas air.
Kalau tarif naik, air diharapkan tidak sering macet lagi. Ada juga soal kemungkinan pembengkakan biaya yang tidak sesuai dengan penggunaan air oleh pelanggan. ”Hal-hal teknis begini, Pak Bupati butuh bicara lagi sebelum teken perbup,” ujar Eddy.
Menurut rencana, Bupati Sambari akan bertemu langsung dengan jajaran manajemen PDAM. Pertemuan dijadwalkan berlangsung Rabu (7/2). Bagian hukum juga ikut. Sebab, komitmen perbaikan pelayanan PDAM itu bakal diakomodasi dalam perbup.
Dengan begitu, manajemen PDAM Giri Tirta tidak bisa mengelak lagi jika ada persoalan tentang pelayanan. ’’Saya kira maksud dan tujuan bupati baik.
Ini motivasi juga bagi manajemen PDAM,” imbuh Eddy.
Bagaimana sikap manajemen PDAM? Direktur Utama (Dirut) PDAM Giri Tirta Gresik Muhammad tidak mempersoalkan permintaan itu. Pemkab Gresik adalah pemegang saham utama. PDAM siap tunduk pada kebijakan dan perintah bupati.
Soal naskah perbup, Muhammad menyerahkan sepenuhnya ke bagian hukum. ’’Karena per-
soalan ini kan domain bagian hukum,” ungkapnya.
Prinsipnya, lanjut Muhammad, manajemen PDAM sangat siap dengan konsekuensi kenaikan tarif air. Yaitu, meningkatkan kualitas pelayanan. Saat ini pun, lanjut dia, PDAM mulai berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satunya soal kelancaran air ke rumah pelanggan. ’’Coba dicek, aliran air sekarang sudah relatif lebih lancar,” klaim Muhammad.
Hanya, kata dia, listrik kerap mati di wilayah Gresik Selatan. Itu sangat berpengaruh terhadap pelayanan. Saat listrik mati, distribusi air dari lokasi produksi di Krikilan, Driyorejo, cukup terganggu.
Di bagian lain, sikap Bupati Sambari yang belum meneken perbup kenaikan tarif air PDAM dimaklumi kalangan dewan. Ketua Komisi II DPRD Gresik Sholihuddin menilai sikap bupati itu sebagai bentuk kehati-hatian. Sebab, kenaikan tarif PDAM adalah isu yang sensitif bagi pemerintah.
’’Bupati minta PDAM berbenah. Jangan sampai tarif naik, tapi pelayanan sama saja. Ini bisa membuat masyarakat antipati,” kata Sholihuddin.
Sebagai pejabat berlatar belakang pengusaha, Bupati Sambari tahu betul konsekuensi tersebut. Apalagi di tengah masa jabatan Dirut Muhammad yang segera berakhir. ’’Ini juga bisa menjadi penyebab bupati menunda tanda tangan perbup,” imbuh legislator asal PKB itu.
Coba dicek, aliran air sekarang sudah relatif lebih lancar.”
MUHAMMAD Dirut PDAM Giri Tirta
Bupati minta PDAM berbenah. Jangan sampai tarif naik, tapi pelayanan sama saja. Ini bisa membuat masyarakat antipati.” SHOLIHUDDIN Ketua Komisi II DPRD
Bupati ingin ada jaminan dari PDAM untuk perbaikan pelayanan.” EDDY HADISISWOYO Kabag Hukum Pemkab Gresik