Belum Mampu Minum Susu dan Nangis Keras
Kondisi Bayi yang Dibuang di Benjeng
GRESIK – Napasnya sesak. Bayi malang yang dibuang di Jalan Desa Kedungsekar, Benjeng, itu masih berada di tabung inkubator. Beratnya hanya sekitar 1,2 kilogram. Meski begitu, dia masih punya harapan untuk hidup.
Hingga kemarin (5/2), bayi perempuan tersebut masih berada di dalam tabung inkubator ruang neonatus intensive care unit (NICU) RSUD Ibnu Sina. Slang infus dan alat bantu napas masih menempel. Dokter spesialis anak masih menanganinya dengan penuh perhatian.
Tim medis terus mengevaluasi secara berkala. Sebab, kondisi si bayi belum stabil. ’’Tapi, masih bisa (hidup, Red),’’ ujar Wakil Direktur Medik RSUD Ibnu Sina dr Harita Khasun kemarin (5/2).
Harita mengatakan pernah menangani bayi dengan berat badan hanya 800 gram. Setelah dua bulan dirawat, bayi tersebut bisa berkembang normal. ’’Memang butuh waktu,’’ katanya.
Bedanya, kondisi bayi yang ditemukan warga di jalan itu masih lemah. Belum mampu menangis keras. Ada indikasi mengalami sesak napas. Bayi tersebut diperkirakan berada di luar dalam waktu lama sebelum dibuang.
Kondisinya bisa menurun sewaktuwaktu. Diperlukan pemantauan yang ketat agar nyawanya bisa tertolong. Sebab, pernapasannya masih bergantung pada alat bantu napas. ’’Kalau dilepas, tidak bisa bernapas,’’ jelasnya.
Harita menambahkan, bayi tersebut hingga kini belum bisa minum susu. Daya isapnya lemah. Untuk sementara, asupan makanannya dibantu melalui slang infus.
Paling tidak, butuh waktu sekitar sebulan hingga kondisinya benarbenar stabil. Setelah itu, berat badan bayi perempuan tersebut bisa ditingkatkan. ’’Kalau sudah stabil, semua alat bantu (napas dan infus, Red) bisa dilepas,’’ paparnya.
Di sisi lain, pembuang bayi malang itu masih misterius. Polisi terus menyelidiki pelaku. Ciri-ciri yang didapat dari keterangan saksi dijadikan petunjuk awal. ’’Masih mengumpulkan petunjuk lain,’’ ucap Kapolsek Benjeng AKP Zamzani.