Kecamatan Gandeng Ritel Modern
Tampung Hasil Produksi UKM Binaan
SURABAYA – Pemkot mulai memanfaatkan menjamurnya ritel modern. Jaringan toko-toko itu bakal menampung hasil produksi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Surabaya. Kerja sama tersebut dijembatani pihak kecamatan bersama dinas perdagangan (disdag).
Saat ini kecamatan menyiapkan UKM terbaik. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi para pengusaha. Contohnya, perizinan. Produknya harus memiliki izin pangan industri rumah tangga (PIRT), nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), izin tanggal kedaluwarsa, serta barcode produk.
Karena itu, Kecamatan Rungkut rutin melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap UKM binaannya. Tercatat ada 150 pelaku usaha yang mendapat perhatian dari segi higienitas maupun penjualan. ’’Pengawasan itu untuk memastikan bahwa UKM bisa berkembang,’’ tutur Camat Rungkut Syafik.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya mengadakan pembinaan dan pelatihan. Salah satunya, terkait manajemen keuangan yang bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kegiatan itu dilangsungkan tiga bulan sekali. Mereka juga melakukan studi banding ke pelaku usaha yang sudah sukses.
Syafik mengatakan, kecamatan juga fokus pada perizinan. Mereka bakal mendampingi pelaku usaha sampai mendapat izin yang diperlukan. ’’Sebab, ini menjadi salah satu alat untuk bersaing dengan produk lain,’’ katanya.
Sementara itu, Kecamatan Tenggilis Mejoyo memiliki 45 UKM binaan. Mereka terus menggembleng para pelaku usaha dari berbagai ilmu. ’’Dua bulan sekali kami adakan pertemuan. Di sana menghadirkan pembicara yang menginspirasi,’’ kata Kasi Perekonomian Kecamatan Tenggilis Mejoyo Basuki Rachmad.
Kini, tambah dia, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan salah satu hotel untuk menyediakan tempat khusus guna memajang produk UKM Tenggilis Mejoyo. ’’Respons bagus dan menjadi rujukan bagi tamu untuk beli oleh-oleh,’’ ucapnya.
Bagi pelaku usaha, kendala yang sering ditemui adalah tidak mampu menyediakan hasil produksi secara kontinu. Menurut Ketua Paguyuban UKM Rungkut Berkarya Erna Sulistyowati, hal itu membuat banyak UKM tidak bisa bertahan. ’’Padahal, jika masuk pasar modern, harus siap produk terus-menerus,’’ ungkapnya.