Jawa Pos

Proyek Infrastruk­tur Makan Korban

Ina Selamat, Putri Meninggal Harus Ada Audit Ulang dan Sanksi Tegas

-

JAKARTA – Pemerintah harus melakukan audit menyeluruh terhadap proyek-proyek infrastruk­tur

Kemarin (6/2) kegagalan konstruksi proyek infrastruk­tur kembali makan korban. Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, karyawati GMF AeroAsia, meninggal karena tertimpa dinding penahan di underpass kereta Bandara Soekarno-Hatta yang ambruk.

Putri meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Mayapada kemarin pagi. Lukanya terlalu parah. Sebelumnya, dia terjebak selama 12 jam di bawah impitan beton dinding penahan seberat 5 ton sejak Senin (5/2) pukul 17.00. Peristiwa nahas tersebut dialami Putri bersama rekannya, Mukhmainna Syamsuddin, yang sore itu pulang kantor berdua.

Ambruknya dinding penahan underpass di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta tersebut terjadi hanya berselang sehari setelah crane proyek double track kereta api di Matraman, Jakarta Timur, ambruk. Kecelakaan itu mengakibat­kan empat pekerja meninggal.

Putri adalah warga pertama yang menjadi korban ketidakber­esan proyek infrastruk­tur dalam enam bulan terakhir. Dalam periode itu, delapan pekerja proyek meninggal dalam 13 kasus kecelakaan kerja.

Waluyo, 50, salah seorang anggota Basarnas yang ikut dalam evakuasi, menyatakan, penyelamat­an terhadap korban sangat sulit. Sebab, beton sangat berat. Kondisi tanah juga lengket serta licin akibat hujan yang terus turun. Sejak mobil tertimpa dinding penahan sekitar pukul 17.00 sampai pukul 22.00 saat Waluyo datang, tidak ada kemajuan berarti dalam proses evakuasi.

’’Kedua korban masih merespons. Mereka juga diberi bantuan pernapasan. Beberapa kali juga diberi minum,’’ jelas Waluyo.

Bantuan pernapasan dan minuman itu diberikan melalui slang. Kabin mobil sudah ringsek karena tertimpa beton dan longsoran tanah. Menurut Waluyo, ruang antara beton yang ambruk dan aspal hanya sekitar setengah meter.

Meski dalam kondisi yang sangat sempit, Putri sempat mengirimka­n pesan melalui WhatsApp kepada pamannya, Sobran Yuliandri. ’’Putri minta teh manis untuk berbuka puasa. Saat itu saya yakin Putri dalam lindungan yang kuasa,’’ tutur Sobran.

Putri yang berada di belakang setir berhasil dikeluarka­n lebih dulu pada pukul 03.15. Dia langsung dilarikan ke RSUD Tangerang. Namun, selanjutny­a dia dibawa ke Rumah Sakit Mayapada untuk mendapat perawatan yang lebih baik. Beberapa tindakan diberikan. Tetapi, nyawanya tidak tertolong. Pukul 06.00 dia dipanggil Yang Mahakuasa.

Di Bandara Soetta, tim penyelamat terus berusaha mengeluark­an Ina, sapaan Mukhmainna. Pukul 07.00 atau berselang 14 jam sejak terjebak di dalam mobil, Ina berhasil dikeluarka­n. Dia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Lippo Karawaci. Ina berhasil diselamatk­an. Sampai tadi malam kondisinya terus membaik.

Pemerintah Dituntut Tegas Pakar rekayasa konstruksi ITB Herlien Dwiarti Soemari menilai, ketidakped­ulian menjadi penyebab terulangny­a kegagalan konstruksi proyek infrastruk­tur. Banyak faktor penyebab kegagalan konstruksi, baik pada proses pembanguna­n maupun pasca pembanguna­n.

’’Pada tahap perencanaa­n, bisa saja dilakukan tanpa memperhati­kan prinsip-prinsip yang berlaku sehingga mengakibat­kan salah desain. Lack of knowledge serta kurangnya integritas sebagai perancang dan tidak cinta profesi bisa jadi faktor penyebab kegagalan konstruksi,’’ jelas Herlien kepada Jawa Pos kemarin.

Pada tahap konstruksi, kesalahan juga bisa terjadi. Misalnya, material yang tidak sesuai dengan spesifikas­i, kurangnya keahlian, dan serampanga­n dalam proses pengerjaan. Kesalahan dan ketidakped­ulian tersebut juga bisa terjadi pada tahap pemelihara­an.

’’Karena itu, audit investigas­i sangat perlu dan harus dilakukan. Harus ada yang bertanggun­g jawab jika ada kecelakaan seperti yang banyak terjadi akhir-akhir ini,’’ tegasnya.

Hal penting lainnya, lanjut Herlien, adalah adanya sanksi tegas dari pemerintah kepada pihak-pihak yang terbukti bersalah atas kegagalan konstruksi. Selama ini, dia melihat tidak ada sanksi yang diberikan sehingga kegagalan konstruksi tidak menjadi pelajaran bagi pihak lain dan akan terus berulang. ’’Jika tidak ada sanksi, hal yang sama akan berulang dan berulang terus. Karena toh tidak akan dimintai tanggung jawab apa-apa,’’ katanya.

Herlien menuturkan, jika memungkink­an, audit tidak hanya sebatas investigas­i, melainkan hingga tahap forensik. Dengan audit forensik, kesalahan pada kegagalan konstruksi bisa dilihat lebih dalam. ’’Hasilnya harus ditindakla­njuti. Tidak cuma diarsipkan,’’ ujarnya.

Ketua Komite Keselamata­n Konstruksi (KKK) Syarif Burhanuddi­n berjanji memberikan sanksi tegas kepada pihak yang betanggung jawab. ’’Sesuai dengan undang-undang, yang paling berat itu adalah pencabutan sertifikat badan usaha,’’ tutur Syarif yang juga Dirjen Bina Konstruksi Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

 ?? RAKA DENNY/JAWA POS ?? TRAGIS: Foto Putri semasa hidup. Foto kanan, Mukhmainna Syamsuddin berhasil dievakuasi setelah 14 jam terjebak di bawah dinding beton pembatas underpass kereta bandara yang ambruk kemarin.
RAKA DENNY/JAWA POS TRAGIS: Foto Putri semasa hidup. Foto kanan, Mukhmainna Syamsuddin berhasil dievakuasi setelah 14 jam terjebak di bawah dinding beton pembatas underpass kereta bandara yang ambruk kemarin.
 ?? DONI KURNIAWAN/BANTEN RAYA/JPG ??
DONI KURNIAWAN/BANTEN RAYA/JPG
 ?? RAKA DENNY/JAWAPOS ?? TAK TERTOLONG: Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri ketika berhasil dikeluarka­n dari impitan beton. Dia akhirnya meninggal saat dirawat di rumah sakit.
RAKA DENNY/JAWAPOS TAK TERTOLONG: Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri ketika berhasil dikeluarka­n dari impitan beton. Dia akhirnya meninggal saat dirawat di rumah sakit.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia