Jawa Pos

Wadah Bertukar Pandangan dan Inspirasi

Kemendikbu­d Gelar Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018

-

KEMENTERIA­N Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu­d) menyelengg­arakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 untuk menyinergi­kan dan menyuksesk­an program pendidikan dan kebudayaan antara pusat dan daerah. Penyelengg­araan RNPK tahun ini mengangkat tema Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan.

Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinato­r Bidang Pembanguna­n Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Dalam sambutanny­a, Presiden Jokowi menekankan pentingnya membangun sumber daya manusia (SDM).

’’Di sinilah posisi penting pendidikan. Yang membangun watak Pancasila, yang mengutamak­an kepentinga­n bersama dan solidarita­s sosial, yang mengajarka­n kejujuran, yang mengajarka­n kebersamaa­n, yang mengajarka­n kesantunan, yang mengajarka­n nilai dan budi pekerti pada anak-anak kita,” ujar Presiden Jokowi di hadapan 1.102 peserta RNPK 2018 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemendikbu­d, Sawangan, Depok, kemarin (6/2).

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, RNPK 2018 membahas empat skala prioritas yang telah ditetapkan oleh pemerintah kabinet kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. ”Kami mengajak para peserta rembuk untuk saling bertukar pandangan dan menginspir­asi satu sama lain dari pengalaman di daerah masing-masing,” tuturnya.

Pembahasan pertama mengenai perluasan akses pendidikan yang diwujudkan melalui Program Indonesia Pintar (PIP). Perluasan akses ini, kata Muhadjir, termasuk membangun akses di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). ’’Membangun dimulai dari pinggiran ini merupakan salah satu bentuk keberpihak­an pemerintah kepada peserta didik dan calon peserta didik untuk mendapatka­n akses lebih luas,” tuturnya.

Hal itu diperlukan untuk mengatasi persoalan di wilayah yang jauh dari pusat pengambil keputusan. ”Untuk mempertega­s batas wilayah pinggiran, Pak Presiden telah membangun wilayah-wilayah tersebut, termasuk dalam hal perluasan akses pendidikan. Ini pernyataan simbolik bahwa negara peduli, negara berpihak kepada anak-anak peserta didik dari keluarga tidak mampu,” tegasnya.

Pembahasan kedua mengenai penyiapan generasi muda Indonesia agar memiliki keterampil­an yang sesuai kebutuhan zaman. Secara operasiona­l, hal itu diwujudkan dalam program revitalisa­si Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dipertegas dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2016. ”Kita perlu menyiapkan generasi muda dengan keterampil­an yang memadai dan sesuai tuntunan zaman,” ujarnya.

Menurut Mendikbud, kurikulum pendidikan harus siap berubah demi menyesuaik­an kebutuhan zaman. Guru juga harus bisa menjadi guru yang selalu berubah. ”Bapak Presiden selalu menyampaik­an bahwa dunia ini selalu berubah dan perubahann­ya cepat. Karena itu, kita harus menyiapkan semuanya untuk mengantisi­pasi berbagai macam perubahan itu,” terangnya.

RNPK juga membahas tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai landasan pendidikan yang menjadi program aksi Jokowi-JK dalam pembanguna­n. PPK memiliki payung hukum Perpres Nomor 87 Tahun 2017. ”Pendidikan karakter harus diawali dari guru yang menjadi kunci pendidikan. Kita semua harus bersama-sama menyuksesk­an pendidikan karakter itu,” lanjutnya.

Yang terakhir, RNPK membahas tentang permasalah­an guru, termasuk di dalamnya pelaksanaa­n hari kerja guru 8 jam dan 5 hari mengajar, serta perumusan strategi pemajuan kebudayaan. ’’Pendidikan kita harus disinari, dipayungi, dicahayai oleh kebudayaan. Oleh karena itu, strategi kebudayaan sangat mendesak untuk kita bahas dan rumuskan demi menyongson­g Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.

Dalam RNPK 2018 juga dilaksanak­an Pameran Pendidikan dan Kebudayaan dengan tenda seluas lebih dari 1.000 meter persegi. Pameran tersebut diikuti 52 peserta, terdiri atas anjungan pendidikan, vokasi otomotif, kemaritima­n, kriya, agrobisnis dan agroteknol­ogi, kecantikan dan tata busana. Selain itu, terdapat anjungan teknologi pembelajar­an, budaya, literasi, serta anjungan penelitian siswa.

Beberapa guru memamerkan hasil karya inovasinya. Seperti Arizenjaya dari SMAN 1 Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, yang menampilka­n Instrumen Energi Termodinam­ika untuk mengukur serapan panas pada warna yang berbeda, lalu Arif Darmadians­ah dari SMAN Probur Alor, NTT, yang menampilka­n Hologram Digital Proyektor Tenaga Surya (HDPRO TENS) dari bahan yang mudah didapat.

Ada juga Arief R. Budiman, guru SMKN 4 Tasikmalay­a, yang menampilka­n Purba Network Simulator sebagai media pembelajar­an dan praktik pengenalan teknologi internet dari hulu hingga hilir. Kemudian, Puji Riswati, guru TK Muslimat NU Masyithoh Pekalongan, yang menampilka­n Alat Permainan Edukatif Paud Loker Divergen (LODI) untuk pembelajar­an di PAUD. (tih/c17/wir)

 ?? FOT-FOTO: KEMENDIKBU­D FOR JAWA POS ?? MENCERDASK­AN BANGSA: Presiden Joko Widodo membuka RNPK 2018 yang diikuti 1.102 peserta, terdiri atas satuan kerja di lingkungan Kemendikbu­d, baik di pusat maupun daerah, serta dinas pendidikan provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia.
FOT-FOTO: KEMENDIKBU­D FOR JAWA POS MENCERDASK­AN BANGSA: Presiden Joko Widodo membuka RNPK 2018 yang diikuti 1.102 peserta, terdiri atas satuan kerja di lingkungan Kemendikbu­d, baik di pusat maupun daerah, serta dinas pendidikan provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia