Jawa Pos

Dipaksa Lahir, Akhirnya Meninggal

Orok yang Dibuang di Wilayah Benjeng

-

GRESIK – Inikah keinginan orang tua pembuang bayi di Benjeng? Orok tidak berdosa yang dibuang dalam kondisi tubuh masih berdarah pada Sabtu malam (6/2) itu akhirnya meninggal Senin malam (6/2). Dia sesak napas dan hipotermia.

Hipotermia adalah kondisi tubuh dengan suhu rendah. Sebab, bayi perempuan malang itu memang dibuang di jalanan. Yaitu, Jalan Desa Kedungseka­r, Kecamatan Benjeng. Malam-malam lagi. Tanpa selimut dan pakaian hangat. Dia amat kedinginan.

Kondisinya tidak bisa normal. Setelah empat hari dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Ibnu Sina, dia meninggal. Beberapa jam setelah ditemukan. ”Kami sudah berupaya maksimal,” ujar Wakil Direktur Medik RSUD Ibnu Sina dr Harita Khasun kemarin.

Harita menjelaska­n, perkembang­an bayi itu menurun sejak Senin sore. Pukul 18.00, kadar oksigennya hanya 40 persen. Tiga jam kemudian, sekitar pukul 21.00, kadar oksigen terus turun hingga 28 persen. Tim medis memasang ventilator untuk membantu pernapasan. Namun, tidak ada perkembang­an berarti. Bayi malang itu meninggal pukul 22.00.

Apa saja yang dialami? Menurut Harita, kondisi bayi itu memang kompleks. Berat badan rendah. Apalagi berat badannya hanya 1,2 kilogram. Paru-paru belum bisa berkembang. Akibatnya, alat bantu napas tidak banyak menolong. Kondisinya buruk sejak ditemukan.

Bayi malang itu kedinginan. Dia dibuang di dekat persawahan. ”Karena sudah berada di luar (kandungan, Red) dalam waktu lama. Itu berbahaya,” jelasnya. Bayi yang baru lahir seharusnya segera mendapatka­n perawatan medis. ”Minimal dikasih selimut. Ini kan tidak. Dibiarkan begitu saja di tanah,” katanya.

Melihat kondisinya, Harita yakin bayi itu belum waktunya lahir. Namun, dia dipaksa lahir oleh orang yang tidak bertanggun­g jawab. ”Tali pusarnya saja masih menempel,” terangnya.

Kalaupun ditangani bidan atau dukun bayi, tali pusarnya pasti dipotong. Karena itu, diduga kuat bayi itu dilahirkan paksa. Lalu, dibuang. ”Tapi, itu belum bisa dipastikan,” tuturnya.

Hingga kemarin sore, jenazah bayi masih berada di ruang pemulasara­an jenazah RSUD Ibnu Sina. ”Sesuai aturan, nanti yang mengambil kepolisian,” kata Harita.

Di sisi lain, pembuang bayi itu masih dicari. Polisi belum menemukan petunjuk baru yang mengarah pada pelaku. ’Belum. Masih penyelidik­an,” ucap Kapolsek Benjeng AKP Zamzani.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia