Dua Tahun Tumbuh 613 Mangrove Per Hektare
SURABAYA – Mangrove kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) terus mengalami pertumbuhan yang positif. Berdasar hasil pemantauan dari dinas lingkungan hidup (DLH), kerapatan vegetasi meningkat signifikan.
Contohnya, di Kelurahan Gunung Anyar. Pada 2015, satu hektare hanya ditumbuhi 1.937 pohon. Pada 2017 telah mencapai 2.550 tumbuhan. Artinya, ada 613 mangrove yang tumbuh secara alami dalam dua tahun. Total luas Pamurbaya 2.500 hektare.
Kasi Inventarisasi dan Penataan Lingkungan Hidup DLH Surabaya Ulfiani Ekasari mengatakan, semua vegetasi mangrove di Kota Pahlawan berada di tingkat sangat padat. Yakni, di atas 1.500 pohon per hektare. Jumlah itu jauh di atas ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 201 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. ’’Sebuah kawasan dikatakan rusak jika jumlahnya kurang dari seribu tanaman per hektare,’’ ucapnya kemarin.
Kepadatan itu berpengaruh pada kemampuan kawasan sebagai penyimpan karbon. Dari banyaknya tanaman, mangrove yang paling baik. Sebab, tumbuhan itu mampu menyerap logam berat yang bisa merusak kualitas perairan dan membunuh organisme kecil. ’’Saat ini simpanan karbon di Pamurbaya mencapai 8.064,39 ton per hektare,’’ tuturnya.
Bulan depan DLH kembali menghitung kerapatan mangrove dan stok karbon. Pengukuran dilakukan dengan menarik garis lurus dari bibir pantai hingga lokasi terakhir pohon yang paling dekat dengan permukiman. ’’Nanti petugas menghitung jumlah tanaman yang ada di situ dan dimasukkan ke sebuah rumus tertentu,’’ katanya.