Kembali ke Desain Asli pada 1859
SURABAYA – Bangunan dua lantai di Jalan Slompretan, Pabean Cantian, itu terlihat berbeda. Arsitekturnya menunjukkan bahwa gedung itu berusia tua, namun sangat terawat. Di bagian depan atau facade terdapat tulisan N-V-HANDEL-M-J-HWATGOAN. Kalimat dalam bahasa Belanda tersebut memiliki arti perusahaan publik perdagangan.
Bangunan yang kini menjadi Kokoon Hotel itu awalnya memang digunakan untuk kantor. Didirikan pada 1859 oleh Belanda, bangunan tersebut lantas berpindah tangan ke induk usaha Dwi Satrya Utama (DSU) sejak 1920. ’’Dulu ini dibuat pabrik korek kayu. Tapi, lama-kelamaan pabriknya pindah ke bangunan yang lebih luas,’’ jelas Manajer Kokoon Hotel Hassanudin kemarin (6/2).
Saat mulai diubah menjadi hotel, pihaknya pun mengalami kesulitan karena bangunan sudah berstatus cagar budaya. Alhasil, perubahan tidak bisa dilakukan terlalu besar. Karena tak bisa jadi modern, sekalian saja dikembalikan ke bentuk asal. Dulu, dalam perjalanannya, gedung tersebut memang mengalami sedikit perubahan di sana sini.
’’Bisa dilihat ada beberapa lengkungan batu bata di sepanjang dinding lobi. Itu kami gali dari dinding yang sudah diplester. Bos kami juga sengaja mendatangkan koleksi barang antiknya untuk menjadi dekorasi hotel,’’ ungkapnya.
Brankas besar, mesin ketik, proyektor zaman dulu, sampai tegel-tegel motif kolonial ditambahkan. Dengan begitu, suasana ruangan utama ala zaman Belanda terasa sangat kental di hotel yang mulai beroperasi awal bulan ini tersebut.