Buka Tujuh Hari dalam Sepekan
Agrowisata Mini Milik DKPP
SURABAYA – Agrowisata mini yang disediakan pemkot kini buka tujuh hari dalam seminggu. Agrowisata di belakang Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya itu dibuka lebih lama untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Kepala DKPP Joestamadji menjelaskan bahwa minat warga Surabaya untuk datang ke agrowisata mini itu ternyata cukup tinggi. Terutama untuk tujuan edukasi. Setiap hari sejumlah TK dan SD mendaftar untuk mengikuti ”wisata mini” di kebun tersebut. Karena pada hari kerja banyak murid yang mengikuti kegiatan belajar mengajar, DKPP pun memberikan alternatif kunjungan pada akhir pekan.
Menurut Joestamadji, animo masyarakat terhadap keberadaan taman juga cukup tinggi. ”Agrowisata ini sengaja dibuat untuk masyarakat kota yang ingin belajar tentang pertanian, peternakan, dan perikanan,” jelasnya.
Meski warga ada di tengah lingkungan kota yang metropolis, kemampuan bercocok tanam juga perlu diketahui. Apalagi untuk menghadapi krisis pangan yang kerap terjadi.
Pada hari biasa agrowisata mini itu dibuka mulai pukul 08.00 hingga 14.00. Setelah ada penambahan waktu buka, kini taman tersebut juga bisa dikunjungi pada Sabtu dan Minggu pukul 09.00–15.00. Namun, sebelum berkunjung, saran Joestamadji, warga mengajukan izin. Khususnya untuk warga yang datang dengan rombongan.
Karena ada penambahan jam buka, otomatis DKPP juga perlu melakukan peningkatan dari sisi fasilitas dan tenaga. Sejauh ini, sejumlah tenaga kebersihan dari DKPP diperbantukan untuk merawat agrowisata mini tersebut setiap hari. Sabtu pun mereka tetap masuk untuk mengontrol taman meski waktu kerjanya lebih pendek.
Joestamadji menerangkan, kemungkinan akan ada penambahan tenaga untuk merawat flora dan fauna yang ada di agrowisata mini tersebut. Selama ini taman seluas 3 hektare tersebut menjadi rumah bagi puluhan hewan, mulai kambing, ayam, hingga kalkun. ”Warga juga bisa menikmati bibit dari agrowisata mini ini,” jelasnya. Namun, tentu dengan pengajuan dan syarat tertentu agar bibit benar-benar dibudidayakan.