Ekonomi Tidak Akan Slowdown
JK: Pelaku Usaha Tak Perlu Khawatirkan Tahun Politik
JAKARTA – Pelaku usaha diminta tidak cemas dalam menghadapi tahun politik. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan, justru tahun ini pemerintah lebih menggenjot kinerja. JK menuturkan, mesin birokrasi pemerintah yang dijalankan aparatur sipil negara (ASN) tetap berputar. Sebab, ASN tak boleh ikut partai politik maupun ikut serta dalam kampanye.
Sekjen Institut Lembang Sembilan Eva Kusuma Sundari menuturkan, memang ada kecenderungan di tahun politik orang banyak omong dan lupa kerja
Nah, JK mematahkan anggapan tersebut. ”Menurut beliau, kampanye yang paling efektif, apabila bisa menunjukkan kinerja ekonomi. Terutama pertumbuhan ekonomi. Syukur-syukur bisa melampaui target yang sudah ditetapkan saat ini,” ujar dia setelah bertemu JK kemarin.
Menurut dia, JK percaya, bila semua pihak bersinergi dan tidak bekerja sendiri-sendiri, pertumbuhan ekonomi bisa sampai 6 persen. Sebab, pada tahun politik, yang jadi fokus seharusnya pencapaian ekonomi. Bukan sebaliknya. ”Tadi dicontohkan beliau bagaimana kita shock, bagaimana pertumbuhan ekspor kita lambat dibanding negara yang lain, terutama Thailand dan Vietnam,” ujar dia.
Salah satu penyebab kinerja ekspor tidak menggembirakan adalah kelambanan Indonesia untuk mempunyai free trade agreement (FTA) dengan negara pasar. Akibatnya, Indonesia harus bekerja sama dengan negara lain seperti Thailand untuk beberapa komoditas. ”Sehingga mengeluarkan biaya-biaya yang tidak perlu sekaligus tidak cepat,” tutur dia.
Hal senada disampaikan JK saat menerima tim redaksi Jawa Pos di kantor wakil presiden Senin lalu (5/2). Menurut JK, meski menteri dari partai politik sibuk berkampanye atau mencalonkan diri, menteri dari kalangan profesional masih banyak. ”Pengalaman saya, tahun politik ini pemerintah makin menggenjot agar kelihatan ada prestasinya. Anda ingat 2009, 2014 kemarin tidak slowdown,” ujar JK.
Bukan hanya menteri, meskipun presiden ikut serta berpolitik, para direktur jenderal di kementerian tetap bekerja. Dia memastikan ASN tetap bekerja seperti biasa. Lembaga pendidikan juga berjalan seperti hari-hari biasanya. ”Tidak terpengaruh,” tegas dia. Meski begitu, dia mengakui bahwa para pebisnis menunggu dan melihat situasi. Tapi, banyak sektor di bisnis yang tidak terkait langsung dengan dunia politik. Ritel misalnya.
”Apa hubungannya pemilu dengan ritel? Tidak ada. Tetap butuh makanan, tetap butuh baju, tetap butuh mobil,” ujarnya. Tapi, dia tak memungkiri bahwa memang ada hubungan antara politik dan ekonomi. Tapi tak besar. ”Tidak menyebabkan langsung anjlok.”