Selalu Sulit di Artemio Franchi
FLORENCE – Fiorentina hampir tidak mungkin meraih scudetto musim ini. Klub berjuluk La Viola itu berada di peringkat kesebelas dengan 31 angka. Namun, melakoni giornata ke-24 dini hari nanti, mereka sangat bersemangat. Sebab, lawan yang dihadapi adalah Juventus. Si Nyonya Tua –julukan Juve– ada di peringkat kedua dengan 59 angka.
’’Hal pertama yang saya pikirkan jelang lawan mereka adalah saat membobol gawang Gianluigi Buffon musim lalu. Itu adalah hari terbaik dalam hidup saya,’’ kata penyerang Fiorentina Giovanni Simeone kepada Tuttosport. ’’Saya akan mengulanginya sekarang dan menghentikan laju Juve,’’ ujar pemain yang musim lalu bermain untuk Genoa itu.
Semua tim pasti bersemangat untuk mengalahkan Juve yang belum terkalahkan dalam 15 laga di semua ajang. Bahkan, Juve mencatatkan streak kemenangan dalam sepuluh pertandingan berakhir. Sebaliknya, Fiorentina hanya meraih satu kemenangan dalam enam laga terakhir.
’’Musim lalu kami kalah 1-2 di sana (Artemio Franchi, Red). Laga nanti akan sulit karena rivalitas dua klub yang selama ini mengakar. Mereka seolah memiliki spirit tersendiri untuk mengalahkan kami,’’ ucap allenatore Juve Massimiliano Allegri dalam konferensi pers tadi malam.
Konsentrasi Allegri bisa jadi tidak 100 persen. Pelatih 50 tahun itu harus cermat menyiasati jadwal berat Juve. Dalam sepuluh hari mereka menghadapi lawan krusial. Setelah bertandang ke Fiorentina, Juve akan menghadapi Tottenham Hotspur pada first leg babak 16 besar Liga Champions
(14/2) dan derby melawan Torino (18/2).
Beberapa penggawa Juve menepi karena cedera. Sebut saja Douglas Costa, Juan Cuadrado, hingga Paulo Dybala. Absennya tiga pemain tersebut membuat Federico Bernardeschi sangat mungkin menjadi starter melawan Fiorentina. Ini akan spesial. Sebab, winger 23 tahun itu didatangkan Juve musim ini dari Fiorentina dengan banderol EUR 40 juta atau sekitar Rp 669 miliar.
Kembalinya Bernardeschi ke Artemio Franchi dini hari nanti adalah yang pertama dengan jersey rival.