Jalan Harun Thohir Tunggu Pengusaha
Pemkab Garap 17 Proyek Jalan dan Trotoar
GRESIK – Keluhan warga tentang jalan rusak bermunculan. Manakah yang segera diperbaiki? Pemkab Gresik bakal menggarap 17 proyek infrastruktur jalan dan trotoar. Anggaran Rp 72,90 miliar siap dikucurkan.
Proyek infrastruktur itu terdiri atas 11 perbaikan dan peningkatan jalan kabupaten, 4 pembangunan trotoar, serta 2 pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di Gresik bagian utara dan selatan. ”Itu jadi prioritas tahun (2018) ini,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik Gunawan Setijadi kemarin (8/2).
Sebagian merupakan proyek lanjutan 2017. Sebagian lagi baru dikerjakan pada 2018 ini. Ada pula proyek 2017 yang tertunda dan baru direalisasikan pada 2018. Yaitu, proyek trotoar Jalan Panglima Sudirman dan trotoar Jalan dr Soetomo.
Lalu, proyek trotoar Jalan RA Kartini dan Jalan Wahidin Sudirohusodo yang baru dikerjakan tahun ini. Total anggaran untuk empat proyek trotoar tersebut sekitar Rp 20 miliar. ”Mudah-mudahan terlaksana,” ujarnya.
Bagaimana halnya dengan nasib Jalan Harun Thohir? Warga sekitar masih akan sedih. Sebab, jalan akses dari dan menuju pelabuhan itu tidak tercantum dalam rencana prioritas program infrastruktur tahun ini. Padahal, bukan main sambatnya warga Kelurahan Pulopancikan dan sekitarnya.
Mereka sampai tidak bisa tidur karena truk-truk besar menimbulkan suara keras saat melintas di Jalan Harun Thohir. Rumah-rumah warga bahkan bergetar. Warga sudah kerap protes. Mereka meminta Jalan Harun Thohir segera diperbaiki.
’’Harun Thohir tetap diperbaiki. Cuma kami menunggu kepastian dari pengusaha,” imbuh Gunawan.
Dia mengatakan, pertemuan pemkab dan pengusaha berlangsung Rabu pekan depan. Dia berharap jalan lingkar pelabuhan yang rusak berat itu bisa diperbaiki tahun ini juga.
Namun, rencana tersebut belum bisa dipastikan karena sangat bergantung pada kesanggupan para pengusaha. Saat ini, di antara 2,4 kilometer panjang Jalan Harun Thohir, kerusakan berat terjadi sampai 1,2 kilometer. Separonya hancur.
Wakil rakyat di DPRD Gresik menilai anggaran Rp 72 miliar untuk perbaikan jalan belum ideal. Sebab, jalan rusak yang butuh perbaikan segera masih cukup banyak. Terutama peningkatan volume dan struktur jalan. ’’Anggarannya kurang,” tegas Ketua Komisi III DPRD Gresik Asroin Widyana.
Anggaran itu belum sebanding dengan ruas jalan rusak. Dia menyebutkan, total jalan kabupaten mencapai 512 kilometer. Nah, 6 persennya rusak berat. Lalu, 23 persen rusak sedang. Itu butuh sentuhan perbaikan.
’’Sebagai kota industri, Pemkab Gresik harus menganggarkan uang lebih banyak untuk membangun infrastruktur jalan,” imbuh politikus Golkar tersebut.