Jawa Pos

Lima Tahun Tak Tersentuh Air PDAM

-

SURABAYA – Kecamatan Bulak mulai menggodok usulan warganya melalui musyawarah perencanaa­n pembanguna­n (musrenbang). Dari musyawarah itu, diketahui bahwa ada wilayah yang tidak tersentuh air PDAM lebih dari lima tahun.

Hal tersebut terungkap dalam musyawarah di kantor Kecamatan Bulak kemarin (8/2). Dalam pertemuan itu, yang paling disorot adalah pembanguna­n di wilayah Bulak Kalitinjan­g Baru, Kelurahan Bulak. Sebab, sejak lima tahun terakhir, daerah tersebut belum tersentuh pembanguna­n infrastruk­tur secara maksimal.

Dari 12 gang, hanya satu yang berpaving. Sisanya berupa jalan makadam. Saat hujan, genangan bercampur lumpur menjadi jalan bagi seratus kepala keluarga yang tinggal di sana.

Tidak hanya jalan, pasokan air bersih diperoleh warga dengan membeli air dari geledek keliling. Sebab, air sumur terasa asin. PDAM hanya tersedia di dua gang yang paling dekat dengan jalan raya. Kondisi itu telah berlangsun­g lebih dari lima tahun.

Kampung tersebut memang sekarang sedang menghadapi persoalan sengketa tanah yang tak kunjung usai. Meski demikian, warga berharap pemerintah tetap mau menyediaka­n infrastruk­tur yang layak. ”Masak ini wilayah kota, tapi rasa ndeso,” ujar Askin, warga Bulak Kalitinjan­g Baru.

Sementara itu, Camat Bulak Suprayitno menuturkan bahwa setiap kelurahan mendapat pagu Rp 1 miliar untuk usulan dari warga. Lalu, ditambah Rp 100 juta bagi komunitas di sana seperti karang taruna. Usulan fisik di Kecamatan Bulak paling banyak didominasi sarana olahraga. Mulai meja pingpong hingga alat olahraga seperti bola voli, raket, dan net. Di posisi kedua, ada usulan sarana kebersihan seperti gerobak dan keranjang takakura.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia