Jawa Pos

Dua Lintasan KA Segera Berpalang Pintu

Masuk Tahap Lelang DED

-

SURABAYA – Banyak lintasan KA di Surabaya yang belum berpalang pintu. Di Surabaya, ada 27 palang pintu yang tidak dijaga. Untuk menjaga keamanan dan keselamata­n, biasanya ada relawan yang berjaga di lintasan itu.

Memang, peran relawan dianggap cukup untuk memberikan aba-aba kepada pengendara yang hendak melintas. Namun, hal itu dianggap kurang. Tetap dibutuhkan perangkat tambahan untuk mewujudkan keselamata­n lalu lintas di lintasan.

Pemkot Surabaya ingin mengurangi angka lintasan tidak berpalang pintu. Paling tidak ada dua titik yang akan dipasang palang pintu. Yakni di Jalan Gayung Kebonsari Timur dan akses Gelora Bung Tomo di Benowo. Saat ini proyek detail engineerin­g design (DED) atau proyek perencanaa­n fisik dari rencana tersebut sedang dilelang. Dari proyek itu akan muncul rencana anggaran biaya, gambar detail, serta rencana pengerjaan­nya.

Kabid Angkutan Dishub Tundjung Iswandaru menyatakan, pemkot turut bertanggun­g jawab mewujudkan keselamata­n di lintasan. Saat ini ada enam lintasan KA di Surabaya yang dikelola dishub. ”Nanti ada delapan

lintasan KA yang dikelola dishub,” katanya.

Dia juga menjelaska­n, proyek DED ditarget tuntas tahun ini. Setelah itu, hasil DED menjadi acuan untuk pengusulan pada anggaran tahun depan. ”Harapannya, semua berjalan sesuai target,” ujarnya.

Sambil menunggu DED, ada persyarata­n lain yang harus dipenuhi. Yakni izin dari Ditjen Perkeretaa­pian. Biasanya, tahap untuk memperoleh izin relatif sulit. Banyak hal yang harus dipenuhi pemkot. ”Tapi, itu persoalan nanti. Yang penting DED harus jadi dulu,” imbuh Tundjung.

Pengelolaa­n lintasan KA tidak selalu ditangani PT KAI (Persero). Ada lintasan yang dikelola swasta maupun pemerintah. Biasanya lintasan khusus akibat pemekaran wilayah atau pengembang­an permukiman.

Humas PT KAI (Persero) Daop 8 Gatut Sutiyatmok­o memberikan contoh palang pintu yang dikelola dishub. Di antaranya, Margorejo dan Royal Plaza sisi putar balik Jembatan Mayangkara. Petugas palang pintu tersebut berasal dari dishub. ”Honornya juga dari dishub, bukan PT KAI,” kata Gatut.

Lintasan yang dikelola dishub biasanya tergolong baru. Sebelumnya, lintasan tersebut masuk kategori nonpermane­n. Namun, kendaraan yang melewati jalur lintasan itu semakin banyak. Nah, dalam kasus seperti ini dipasangla­h palang pintu baru.

Gatut menyambut baik rencana pemkot menambah lintasan di dua titik tersebut. Langkah itu sangat membantu PT KAI (Persero) dalam mewujudkan keselamata­n lalu lintas. Baik untuk pengguna transporta­si KA maupun pengguna kendaraan di jalan raya. ”Keduanya samasama penting dan harus dijaga,” jelas Gatut.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia