Jawa Pos

Para Pelawak Siap Talangi Cak Percil-Cak Yudho

Ke Kemenlu, Minta Bantuan Hukum Dipercepat

-

JAKARTA – Solidarita­s untuk Cak Percil dan Cak Yudho, dua pelawak Indonesia yang ditahan Imigrasi Hongkong, ditunjukka­n rekan-rekan sekolega mereka. Kemarin para komedian yang tergabung dalam Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI) itu melakukan mediasi dengan Kementeria­n Luar Negeri (Kemenlu)

Anggota PaSKI Eko Patrio mengatakan, pihaknya berharap pemerintah bisa memberikan bantuan hukum lebih cepat kepada keduanya. Sebab, jika mengikuti jadwal yang ada, proses persidanga­n lanjutan dua komedian bernama asli Deni Afriandi dan Yudo Prasetyo itu dilakukan bulan depan.

”Proses hukumnya sendiri sudah jalan di bulan Februari ini. Kasihan sekali,” ujar Eko Patrio mewakili rekan-rekannya di kantor Kemenlu, Jakarta.

Karena itu, jika lobi segera dilakukan, harapannya proses penyelesai­an bisa lebih cepat. Apalagi, bukan tidak mungkin, peristiwa tersebut berawal dari ketidaktah­uan keduanya terhadap ketentuan regulasi yang berlaku. Bukan karena kesengajaa­n.

Bahkan, kalaupun harus membayar denda, dia bersama kolega di PaSKI yang akan menalangi. ”Hari ini langsung cash money, yang penting komedianny­a cepet keluar. Keluarga di sini kasihan, yang di sana berdua kasihan, tidak melakukan aktivitas.”

Dalam sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Shatin, Hongkong, Selasa lalu (6/2), Cak Percil dan Cak Yudho didakwa telah menyalahgu­nakan visa turis untuk manggung. Mereka terancam denda HKD 50.000 (sekitar Rp 87,2 juta) dan kurungan paling lama dua tahun.

Dua pelawak yang kerap tampil sebagai pengisi acara gorogoro atau limbukan dalam pertunjuka­n wayang kulit itu ditahan di Penjara Lai Chi Kok. Mereka ditangkap pada Minggu (4/2), dua hari setelah mendarat di Hongkong, saat sesi pertama pertunjuka­n di hadapan komunitas tenaga kerja Indonesia tengah berlangsun­g.

Menanggapi permintaan PasKI tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahma­n Mohammad Fachir menuturkan, pemerintah menjamin akan memberikan pendamping­an. ”Kita memberikan komitmen dan jaminan,” ujarnya.

Terkait bagaimana caranya agar bisa dibebaskan lebih cepat, Fachir mengakui, pihaknya masih mencari solusi terbaik. Dia menambahka­n, kasus itu harus menjadi pelajaran bersama. Semua ketentuan yang ada di negara tujuan harus diikuti dengan baik.

Sebab, segala sesuatunya memiliki implikasi hukum. ”Kami sudah sepakat bahwa kami akan menyosiali-sasikan perlunya siapa pun yang akan pergi ke luar negeri,” imbuhnya.

 ?? IMAM HUSEIN/JAWA POS ?? SOLIDARITA­S: Dari kiri, Kadir, Narji Cagur, Eko Patrio, dan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir di Jakarta kemarin (9/2).
IMAM HUSEIN/JAWA POS SOLIDARITA­S: Dari kiri, Kadir, Narji Cagur, Eko Patrio, dan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir di Jakarta kemarin (9/2).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia