Jawa Pos

Pemerintah­an Trump Tutup Lagi

Shutdown 5,5 Jam, Terpendek dalam Sejarah Amerika

-

WASHINGTON – Kebuntuan dalam pembahasan anggaran kembali terjadi di Kongres Amerika Serikat (AS). Dampaknya, pemerintah federal AS kembali mengalami shutdown alias tutup sementara kemarin (9/2), meski singkat karena cuma 5,5 jam. Itu terjadi karena senator Rand Paul menolak untuk menyetujui usulan bujet yang dianggap membuat utang negara kian bengkak.

Bujet jangka panjang sampai 2020 tersebut sebenarnya sudah disepakati Ketua Kubu Mayoritas Senat Mitch McConnell dan Ketua Kubu Minoritas Senat Chuck Schumer sebelum dipaparkan kepada anggota lain. Dalam kesepakata­n itu, dipaparkan belanja negara akan naik sekitar USD 300 miliar atau Rp 4.099 triliun selama dua tahun mendatang. Adapun APBN AS pada 2017 mencapai Rp 56 ribu triliun.

Dari kenaikan tersebut, USD 128 miliar (Rp 1.748 triliun) digunakan untuk program domestik dan USD 160 miliar (Rp 2.185 triliun) diperuntuk­kan anggaran militer. Mereka juga menyepakat­i bujet sementara alias stopgap funding untuk belanja pemerintah sampai 23 Maret mendatang. Sebab, perincian bujet jangka panjang tersebut masih harus dibahas lebih lanjut.

Paul menegaskan, dulu dirinya mengkritik mantan Presiden Barack Obama membuat negara defisit. ”Kini saya melihat anggota Republik bekerja sama dengan Demokrat menawarkan triliunan dolar defisit,” ujar senator Republik itu Kamis malam (8/2) seperti dilansir Reuters. Dengan bujet tersebut, utang negara kini menjadi USD 20 triliun (Rp 273.259,3 triliun).

Senat butuh persetujua­n seluruh anggotanya untuk meloloskan anggaran. Karena Paul menolak, usulan itu tak bisa lolos. Padahal, Kamis tengah malam anggaran sementara yang disetujui untuk mengakhiri shutdown yang sem- pat terjadi pada 20–22 Januari lalu telah habis.

Berdasar aturan, ketika tidak tercapai mufakat, Senat baru bisa melakukan voting keesokan hari, dalam hal ini Jumat pukul 01.00. Nah, dalam voting itu tidak menjadi masalah Paul setuju atau tidak.

Hasil voting di Senat, 71 orang mendukung dan 28 lainnya menolak. Di House of Representa­tive (DPR), 240 legislator mendukung dan 186 lainnya menolak. Voting selesai pada pukul 05.30 waktu setempat. Sebanyak 73 legislator Demokrat memberikan persetujua­n sehingga usulan bujet itu bisa lolos.

Begitu voting usai, rancangan bujet tersebut langsung dikirim ke kantor kepresiden­an untuk ditandatan­gani Presiden AS Donald Trump. Kecuali di bursa saham, shutdown selama 5,5 jam tersebut hampir tidak memiliki imbas sama sekali. Sebab, semua kebuntuan berakhir bahkan sebelum para pegawai pemerintah berangkat kerja.

Shutdown kemarin merupakan yang kedua dalam kepemimpin­an Trump sekaligus yang tersingkat. Republik dan Demokrat saling tarik ulur soal program imigrasi Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia