BNN Kejar Pabrik PCC di NTB
JAKARTA – Penyelundupan 162 ton bahan pil paracetamol caffeine carisoprodol (PCC) ke Timor Leste mengarahkan perhatian Badan Narkotika Nasional (BNN) ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Diduga, ada sebuah pabrik PCC di NTB.
Sebab, rencananya bahan baku PCC asal Tiongkok yang berhasil dibongkar kepolisian Timor Leste pekan lalu itu dikirim ke NTB. ”Jumlah bahan baku sebanyak itu tidak mungkin hanya untuk Timor Leste,” ujar Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari di Jakarta kemarin (9/2).
PCC juga tidak mungkin diedarkan ke Australia, negeri yang bertetangga dengan Timor Leste. Negeri Kanguru tersebut bukan pasar PCC. Karena itu, sangat besar kemungkinan Indonesialah target pengirimannya. ”Jelas, kami kejar mereka, ada gak pabrik PCC di sana,” ucapnya.
Jalur penyelundupan bahan baku PCC itu tergolong tak lazim. Dari Tiongkok menuju Singapura. Setelah itu langsung menuju Timor Leste. Padahal, jalur laut biasanya menuju Jakarta, Semarang, atau Surabaya. ”Ini langsung saja ke Timor Leste,” ungkapnya.
Jalur tak lazim tersebut mungkin dilalui untuk menyamarkan pengiriman agar tak terendus aparat Indonesia. ”Menghindar mereka,” ujar Arman.
BNN akan berupaya membongkar adanya sindikat PCC. Sebab, selama ini sindikat itu menyasar remaja. Sehingga sangat membahayakan generasi penerus bangsa. ”Kelasnya beda dengan sabu-sabu yang menengah. Ini anak-anak yang jadi target. Maka harus serius untuk melindungi generasi kita,” tuturnya.
Selain itu, kemarin pemerintah Timor Leste meminta bantuan BNN untuk memeriksa bahan baku PCC yang telah disita. ”Mereka belum memiliki laboratoriumnya. Kita bantu,” ujarnya.