Siap Sambut Universitas Asing
Tingkatkan Kualitas, Uwika Gandeng Kampus Taiwan
SURABAYA – Pemerintah bakal membuka keran masuk perguruan tinggi asing (PTA) di Indonesia. Hal itu membuat perguruan tinggi swasta (PTS) maupun perguruan tinggi negeri (PTN) harus siap berkompetisi. Mereka pun meningkatkan sumber daya manusia (SDM) serta kualitas pendidikan.
Salah satunya di Universitas Widya Kartika (Uwika). Regulasi tersebut disambut positif oleh Rektor Uwika Murpin Sambiring. Menurut dia, masuknya PTA di Indonesia justru jangan ditakuti, tetapi harus dijadikan motivasi untuk mengembangkan kampus. Bahkan, kampusnya terus menjalin kerja sama atau berkolaborasi pendidikan dengan perguruan tinggi asing. ’’Kalau takut, berarti kampus tersebut tidak memiliki kekhasan. Tidak berani bersaing,’’ katanya setelah penandatanganan kerja sama Uwika dengan DaYeh University kemarin.
Kampus dari Taiwan itu sengaja digandeng untuk memperkuat riset bersama yang mengarah pada dampak ekonomi Surabaya. Penelitian bergerak dalam hal penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta memunculkan entrepreneur baru. Kegiatan tersebut juga bertujuan mengisi jurnal internasional.
Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan bahwa PTA tidak bisa dicegah masuk di Indonesia. Itu seiring era perdagangan bebas. Meski demikian, ITS sebagai kampus negeri merasa tidak tersaingi. Sebab, segmennya berbeda. ’’PTA justru menjadi pemicu prestasi PTN. Jadi, kami tidak khawatir sama sekali,” kata Joni.
PTA justru menjadi pemicu prestasi PTN. Jadi, kami tidak khawatir sama sekali.” PROF JONI HERMANA Rektor ITS
Kalau takut, berarti kampus tersebut tidak memiliki kekhasan. Tidak berani bersaing.” MURPIN SAMBIRING Rektor Uwika