Jawa Pos

Kunjungan ke Ampel Turun Drastis

Tinggal Separo Dibandingk­an Bulan Sama Tahun Lalu

-

SURABAYA – Cuaca yang tak menentu rupanya memengaruh­i kunjungan ke kawasan wisata religi Ampel. Pada awal tahun, angka peziarah turun drastis. Bahkan, jumlahnya tinggal separo dibandingk­an bulan sama tahun lalu.

Mengacu data Kantor UPTD THP Kenjeran, Wisata Kalimas, dan Wisata Religi Ampel, sebanyak 115.800 wisatawan berkunjung ke Ampel selama Januari 2017. Jumlah itu turun 53.776 orang pada periode sama tahun ini. Pada Januari 2018, hanya ada 62.024 wisatawan.

”Kami menilai faktor terbesarny­a cuaca,” ujar Kasubbag Tata Usaha (TU) Kantor UPTD THP Kenjeran, Wisata Kalimas, dan Wisata Religi Ampel Okto Narwanto saat ditemui kemarin (9/2). Menurut dia, cuaca buruk mendorong wisatawan menunda kepergiann­ya. Problem itu didapat dari pengakuan sebagian pengunjung yang batal berangkat.

Okto menyebut, wisatawan dari beberapa daerah berkurang. Paling banyak dari Jawa Barat. Rombongan dari provinsi tersebut menurun daripada tahun lalu. Begitu pula wisatawan dari Jateng dan Jatim. ”Gagal panen juga jadi penyebab menurunnya kunjungan. Maklum, peziarah banyak dari petani,” tutur Okto.

Selain itu, penurunan wisatawan dipengaruh­i berkurangn­ya minat pengunjung remaja. Mereka me- milih tidak berlibur. Ada pula yang lebih tertarik pergi ke pantai.

Okto memprediks­i, kenaikan jumlah wisatawan terjadi sekitar Maret. Salah satu pendorongn­ya momen pemilihan gubernur (pilgub). Sejak dahulu, pilkada selalu menyokong pertambaha­n pengunjung. ”Saat ini masih banyak calon pemimpin yang mengiming-imingi kesempatan berwisata gratis. Sebagai imbalan, mereka meminta untuk dicoblos,” papar Okto.

Lelaki asal Jogjakarta itu menyebut, kantornya sudah mengantisi­pasi lonjakan pengunjung tersebut. Salah satunya berkoordin­asi dengan dinas perhubunga­n (dishub) soal parkir bus.

Maklum, saat ini luas lahan parkir kawasan wisata 11.900 meter persegi. Lahan itu hanya cukup untuk 80 bus. Padahal, saat hari libur, bus yang datang bisa berjumlah 200 unit. Mereka terpaksa parkir di tepi jalan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia