HARAP -HARAP CEMAS MENANTI SI DIA
ANDEMAN adalah tempat wisata alam yang komplet. Ada danau alam yang indah dengan pemandangan berupa hutan bambu seperti di Jepang atau Tiongkok. Ada kolam renang untuk anakanak. Serta, ada pula sebuah kolam besar serupa danau yang dipenuhi ikan-ikan kecil. Sebuah pulau buatan mungil terdapat di tengahtengahnya. Pulau kecil itu diberi nama Putri Lhow.
Untuk variasi menikmati alam, di danau tersebut juga disediakan perahu bebek. Bisa dinaiki maksimal dua orang. Mau lebih seru, ada perahu sederhana dari bambu yang disewakan. Kita bisa berperahu pelan-pelan dan merasakan sensasi menjadi nelayan (atau penduduk desa yang jalannya belum diaspal).
Akses menuju Andeman sudah baik. Jalannya beraspal halus. Tempat parkir luas dan banyak warung untuk makan siang. Rambu-rambu ke arah tempat wisata itu pun sudah dipasang. Sudah tersedia pula di Google Map, tinggal ketik Hutan Bambu Andeman, dan ikuti petunjuk dari si mbah serbatahu.
Andeman sebenarnya dibangun sebagai pemandian pada 1980-an. Namun, kemudian mati suri cukup lama. Adalah Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Sanankerto yang gigih dan bersemangat membangun kawasan wisata Andeman menjadi seperti sekarang. Dibantu Pemkab Malang, sarana dan prasarana diperbaiki demi kelancaran dan kenyamanan pengunjung.
Upaya perbaikan dilakukan sejak acara Grebeg Sesucen Desa pada Maret 2014. ’’Waktu itu dihadiri bupati Malang juga,’’ ungkap Suyitno, salah seorang anggota pokdarwis. ’’Sejak itulah lokasi pemandian dikembangkan dan makin ramai dikunjungi wisatawan,’’ lanjut dia.
Menurut kabar terakhir, Andeman akan dikembangkan menjadi objek wisata Museum Bambu. Memang mayoritas lahan Desa Sanankerto ditumbuhi bambu. ’’Wilayah desa ini punya ciri khas potensi pohon bambu yang tak dimiliki daerah lain. Makanya, ke depan kami mengembangkan desa wisata yang menonjolkan edukasi keragaman jenis pohon bambu di sini,’’ ujar Subur, kepala Desa Sanankerto. ’’Saat ini saja kami punya 65 jenis bambu,’’ imbuh dia.
Untuk menjadi wisata Museum Bambu, pihaknya menargetkan akhir tahun ini bisa menambah koleksi 100 jenis bambu lagi. Pohonpohon itu bakal divisuali sasikan untuk memanjakan para wisatawan di spot-spot tertentu.
Rays of Light
Waktu menunjukkan pukul 06.40. Saya dan teman-teman harapharap cemas menunggu si dia muncul dari balik pepohonan rimbun bambu di depan kami. Langit di atas kami mulai cerah, tapi matahari belum muncul karena tertutup bukit di sebelah timur. Semesta tetap menghadirkan sebuah keindahan pagi bagi kami para fotografer yang rindu dekapan pagi dan pesona alamnya.
Tak berapa lama, dalam hitungan menit, perlahan si dia pun muncul...
Perlahan, seperti garis lukisan seorang anak sekolah di atas kertas. Tepat di depan kami, muncullah
rays of light (RoL) pertama kami. Semua bergempita menyambutnya. Klik, klik, klik... Jepretan shutter kamera seolah-olah tiada henti terdengar.
RoL merupakan fenomena alam ketika cahaya matahari sebagian terhalang dan sebagian lolos sehingga memunculkan beberapa garis lurus yang diperjelas oleh partikel di atmosfer. Biasanya RoL alami muncul saat pagi, ketika embun masih berada di bumi. Atau sore saat awan menutupi cahaya matahari dengan menyisakan beberapa lubang untuk meloloskan cahaya. Saya biasa menjumpainya di dapur rumah saat asap dari tungku kayu mempertegas sinar yang masuk melalui genting kaca.
RoL menjadi ciri khas di hutan bambu yang sangat diminati para fotografer. Kuatnya pesona RoL sering membuat fotografer harus berangkat dari rumah subuh agar tidak ketinggalan mendapatkan fenomena alam indah tersebut. Di Andeman, RoL merupakan hal biasa yang muncul hampir tiap hari, khususnya ketika musim kering. Biasanya RoL muncul antara pukul 06.00 hingga 08.00, bergantung posisi matahari.
Malang bagian selatan sudah terkenal sebagai destinasi wisata alam yang begitu indah. Salah satu yang wajib dikunjungi adalah Taman Wisata Andeman. Terletak di Desa Sanankerto, Turen, Kabupaten Malang, ia bertengger di perbukitan yang dipenuhi beragam jenis pohon bambu. Karena itu, banyak yang menyebut lokasi tersebut dengan Boon Pring Andeman.