Jawa Pos

Bus Pariwisata Terguling, 27 Tewas

Di Tanjakan Emen, Subang Setelah Rekreasi di Tangkuban Perahu

-

SUBANG – Tanjakan Emen kembali merenggut banyak nyawa. Di lokasi ekstrem di Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat (Jabar), itu kemarin (10/2) sekitar pukul 17.00 WIB bus pariwisata Premium Passion dengan nomor polisi F 7959 AA mengalami kecelakaan maut. Sebanyak 27 orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa itu

”Sampai saat ini (tadi malam, Red) kami masih melakukan evakuasi dan penanganan terhadap korban,” ujar Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni.

Insiden maut itu bermula saat bus pariwisata yang dikemudika­n Amirnudin, 32, tersebut melaju kencang dari arah Bandung menuju Subang. Setiba di Tanjakan Emen, bus berpenumpa­ng sekitar 40 orang itu kehilangan kendali.

Saat melintasi jalan menurun, bus terus melaju dan menabrak sepeda motor Honda Beat bernopol T 4382 MH. Kemudian, bus oleng ke kiri dan menabrak tebing, lalu terguling di bahu jalan. Penumpang bus adalah rombongan wisata Koperasi Permata Ciputat, Tangerang Selatan, yang baru saja mengunjung­i objek wisata Tangkuban Perahu.

Kasubbaghu­mas RSUD Ciereng Subang Mamat Budi Rakhmat mengatakan, korban tewas sampai pukul 22.30 WIB sebanyak 27 orang. Korban tewas dievakuasi ke Puskesmas Jalan Cagak dan ruang jenazah RSUD Ciereng. ”Korban meninggal kebanyakan akibat terimpit badan bus. Ada pula yang meninggal setelah mendapatka­n perawatan di IGD RSUD Ciereng,” jelasnya.

Mamat menerangka­n, pihaknya langsung memerintah dokter untuk berjaga dan memberikan perawatan maksimal kepada korban luka. ”Beberapa masih ada yang kritis. Namun, ada juga yang mulai membaik,” ucapnya.

Kepala Puskesmas Jalan Cagak Yulie mengatakan, pihaknya menerima delapan korban tewas akibat pendarahan serius. ”Sempat dievakuasi ke Puskesmas Jalan Cagak dan sekarang sudah dibawa semua ke ruang jenazah RSUD Ciereng,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Ade Rusiyana menambahka­n, pihaknya langsung menerjunka­n petugas puskesmas terdekat untuk melakukan pertolonga­n pertama. ”Kami terus berkoordin­asi dengan Puskesmas Jalan Cagak dan RSUD Ciereng dalampenan­ganankorba­n.Termasuk pemenuhan kebutuhan darah karena banyak korban yang kehilangan darah,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres (Jawa Pos Group).

Suasana menegangka­n juga terasa di IGD RSUD Ciereng. Hampir semua mobil ambulans dikerahkan untuk mengevakua­si korban. Petugas IGD pun sibuk memberikan pertolonga­n pertama kepada korban luka yang silih berganti datang dan memenuhi ruangan. Sawiyah, 58, salah seorang korban selamat, warga Ciputat, mengungkap­kan, dirinya dan rombongan sebelumnya baru mengunjung­i tempat wisata Tangkuban Perahu dalam rangka gathering.

”Namun, setelah dari Tangkuban Perahu, bus yang kami tumpangi sepertinya mengalami rem blong dan menabrak sepeda motor. Saya duduk di bangku 12 bersebelah­an dengan saudara saya. Tiba-tiba bus oleng dan terbalik. Saya langsung tak sadarkan diri. Saat sadar, sudah di Puskesmas Jalan Cagak dan dibawa ke RSUD ini,” paparnya.

Tanjakan Emen berada dekat dengan perbatasan Subang dan Bandung Barat. Tepatnya di antara tempat wisata Sari Ater dan Gunung Tangkuban Perahu. Dari arah Subang ruas jalan tersebut berupa tanjakan. Sebaliknya, dari arah Bandung berupa turunan dengan kemiringan 40–50 derajat.

Kabidhumas Polda Jabar AKBP Hari Suprapto menjelaska­n, pihaknya masih melakukan identifika­si korban meninggal dunia. ”Belum semuanya diketahui identitasn­ya,” ucapnya tadi malam.

Dirlantas Polda Jabar Kombespol Prahoro Tri Wahyono mengakui, di titik kecelakaan di Jalan Raya Bandung–Subang itu memang beberapa kali terjadi musibah yang sama. Dua tahun lalu di lokasi itu kecelakaan juga terjadi pada bus. ”Hitungan saya dengan yang kecelakaan baru saja terjadi ada tiga,” terangnya.

Bila berkaca pada kecelakaan sebelumnya, rata-rata kecelakaan terjadi pada bus. Biasanya karena rem yang kurang maksimal dan kondisi jalanan yang rawan. ”Namun, faktor utamanya tentu perlu dipastikan,” tuturnya.

Beberapa waktu lalu sebenarnya Polda Jabar telah mempelajar­i titik kecelakaan itu. Memang kondisi jalan yang menikung tajam dengan turunan yang panjang sangat rawan. Prahoro menjelaska­n bahwa sebenarnya pihaknya sudah melakukan ramp check pada momen Operasi Lilin 2017. ”Namun, tentunya tidak hanya dari unsur pemerintah, pengusaha seharusnya juga lebih peduli dengan itu,” ungkapnya.

Bila rem ternyata blong, pihaknya tentu akan melihat bagaimana hubunganny­a dengan pengusaha atau pemilik bus. ”Itu kami dalami dulu,” ujarnya.

 ?? YUSUF SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES/JPG ?? RAWAT INTENSIF: Petugas memeriksa korban luka-luka di IGD RSUD Ciereng, Subang, Jawa Barat, tadi malam.
YUSUF SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES/JPG RAWAT INTENSIF: Petugas memeriksa korban luka-luka di IGD RSUD Ciereng, Subang, Jawa Barat, tadi malam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia