Jawa Pos

41 Karung Sabu-Sabu Tertutup Beras

-

BUTUH waktu sehari lebih bagi tim TNI-AL, BNN, dan bea cukai untuk menemukan narkoba jenis sabu-sabu di kapal Sunrise Glory. ”Kami baru temukan sabu-sabu itu Jumat (9/2) pukul 18.00,” kata Wakil KSAL Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerr­ochman

Padahal,kapalsudah­bersandard­i Batam pada Kamis dini hari (8/2).

Sabu-sabu itu berada di dalam palka bagian buritan kapal. Sebanyak 41 karung sabu-sabu ditemukan di bawah tumpukan karung beras. ”Kami menduga itu beras semua. Soalnya, di bagian atas kami lihat isinya beras. Berasnya banyak banget, bisa untuk persediaan beberapa bulan,” tuturnya.

Namun, anjing pelacak mencium keberadaan sabu-sabu tersebut. Saat di atas kapal, anjing pelacak itu langsung menuju bagian buritan. ”Setelah dicek, benar ada sabu-sabu. Saat ini anjing pelacak sedang dalam kondisi yang tak baik. Bisa jadi karena ombak atau mencium sabu-sabu. Kami menduga masih ada lagi sabu-sabu yang disembunyi­kan di kapal,” ungkapnya.

Achmad mengatakan, pihaknya akan menunggu kondisi anjing pelacak pulih agar bisa kembali mengendus narkoba lainnya yang disembunyi­kan komplotan tersebut.

Melihat sindikat itu, dia menduga jaringan tersebut memiliki mother ship (kapal induk) atau kapal yang menyuplai sabu-sabu ke kapal-kapal kecil. ”Itu bisa jadi, melihat persediaan makanan mereka,” ungkapnya.

Berdasar pantauan Batam Pos, kapal itu berisi berkarung-karung beras yang sudah dibongkar oleh tim satgas gabungan. Bukan hanya beras. Ada juga rokok, tisu, dan berbagai jenis minuman kaleng. Selain itu, ada sampo bertulisan huruf Thailand. Lalu, ada air mineral dalam kemasan merek Swirzer dari Pasir Panjang, Singapura, dan merek En Pure buatan Malaysia.

Dilihat secara sekilas, Sunrise Glory mirip dengan kapal-kapal penangkap ikan milik nelayan Thailand. Berjejer sisi kiri dan kanan kapal, pancing besar untuk menangkap ikan. Kamuflase kapal itu sangat sempurna dengan memiliki izin menangkap ikan yang dikeluarka­n pejabat Indonesia pada 2014. ”Terkait dokumen ini,kamirasadi­palsukan,”tuturnya.

Dalam pemeriksaa­n, nakhoda kapal dan tiga kru kapal Sunrise Glory mengaku tidak saling kenal. Halitumere­kasampaika­nkepenyidi­k TNI-ALdanBNN.Merekameng­aku direkrut seseorang di Taiwan. ”Tidak saling kenal mereka. Ini sedang kami selidiki lebih lanjut,” katanya.

Penyelidik­an tersebut, lanjut Achmad, terkendala bahasa. Empat awak kapal tidak mengerti bahasa Inggris, hanya paham bahasa Mandarin. ”Kami datangkan ahli bahasa agar memudahkan penyidikan,” ucapnya.

Terkait nama-nama empat orang itu, Achmad mengatakan masih melakukan pengembang­an sehingga belum bisa disebutkan. Pengembang­an itu juga terkait dengan dugaan apakah kapal tersebutpe­rnahmengir­imkansabu-sabu ke Indonesia. ”Jaringanny­a mana, kami ungkap nanti,” ujarnya.

Semulaempa­twargaTaip­eitersebut mengakubah­wakapalyan­gdinaikiny­a merupakan kapal milik orang Indonesia. Setelah dicek, ternyata merekamema­sangempatb­endera, yakniSinga­pura,Indonesia,Malaysia, dan China Taipei.

 ?? DALIL HARAHAP/BATAM POS/JPG ?? DAPAT RACUNI 2 JUTA PEMAKAI: Sebanyak 41 karung sabu-sabu yang ditemukan di kapal Sunrise Glory ditunjukka­n kepada media di dermaga Lanal Batam, Batuampar, kemarin.
DALIL HARAHAP/BATAM POS/JPG DAPAT RACUNI 2 JUTA PEMAKAI: Sebanyak 41 karung sabu-sabu yang ditemukan di kapal Sunrise Glory ditunjukka­n kepada media di dermaga Lanal Batam, Batuampar, kemarin.
 ?? DALIL HARAHAP/BATAM POS/JPG ?? GONTA-GANTI BENDERA: Kapal Sunrise Glory yang ditangkap TNI Angkatan Laut di Laut Andaman bersandar di dermaga Lanal Batam, Batuampar, kemarin (10/2).
DALIL HARAHAP/BATAM POS/JPG GONTA-GANTI BENDERA: Kapal Sunrise Glory yang ditangkap TNI Angkatan Laut di Laut Andaman bersandar di dermaga Lanal Batam, Batuampar, kemarin (10/2).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia