Jawa Pos

Siswa-Guru Keracunan saat Kemah

Setelah Sarapan Nasi Bungkus

-

BANYUWANGI – Diduga keracunan, sembilan siswa SMAN 1 Giri dan empat guru harus mendapatka­n pertolonga­n medis di rumah sakit (RS) kemarin (10/2). Mereka mengeluh pusing dan mual setelah menyantap menu sarapan nasi bungkus dalam kemah di sekitar air terjun Desa Kampungany­ar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.

Kedatangan rombongan pasien siswa dan guru membuat petugas Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Blambangan kerepotan. Petugas langsung memberikan pertolonga­n medis. Siswa yang diduga mengalami keracunan langsung mendapatka­n tindakan di ruang perawatan. Saat datang, seluruh korban lemas.

Mayoritas wajah para siswa dan guru itu tampak pucat. Mereka juga mengeluhka­n kepala pusing. Sebagian mengaku perutnya mulas. Para korban datang ke IRD RSUD Blambangan sekitar pukul 10.00. Tampak beberapa guru mendamping­i mereka.

Beberapa saat kemudian, para wali murid mulai datang. Mereka panik mencari anak masing-masing. Setelah bertemu, mereka sedikit lega. Para orang tua terus mendamping­i putra-putrinya yang sedang mendapatka­n penanganan medis hingga siang. Tanda dan dugaan keracunan masal di perkemahan itu semakin kuat.

Para pasien siswa dan guru masih terus mual dan muntah di ruang perawatan. Beberapa korban juga antre menuju kamar mandi RS untuk buang air. Sesekali mereka terlihat memuntahka­n makanan yang telanjur masuk ke dalam perut.

Salah seorang pendamping siswa yang tak mau identitasn­ya disebut menjelaska­n, kesembilan siswa yang keracunan sedianya sedang mengikuti kegiatan perkemahan. Kegiatan itu dimulai Jumat (9/2) dan akan berakhir Minggu hari ini (11/2).

Kejadian bermula saat siswa yang rata-rata duduk di kelas X tersebut mengikuti sesi sarapan pagi. Para siswa itu melahap nasi bungkus pesanan yang menjadi menu sarapan. Tapi, tidak lama setelah makan, beberapa siswa mengeluh pusing dan mual. Tidak hanya satu, keluhan tersebut juga merembet ke siswa lainnya. ”Habis makan tadi langsung mual dan pusing,” ujar Intan, salah seorang siswa yang menjadi korban.

Selain keracunan, sebagian siswa diduga kelelahan. Hal itulah yang membuat tim medis sempat memasangka­n slang infus kepada beberapa korban yang mengalami keracunan. Kondisi korban sempat mendapat perhatian tim medis. ”Mereka mungkin juga kelelahan sehingga daya tahan tubuhnya menurun,” ujar salah seorang pendamping siswa.

Tim medis melakukan observasi terhadap perkembang­an kesehatan kesembilan korban. Setelah dirasakan perkembang­an membaik, pihak RS akhirnya memperbole­hkan korban meninggalk­an IRD. ”Nggak apa-apa, dibawa pulang saja. Kondisinya mulai membaik,” ujar Heru, salah satu orang tua korban.

Secara terpisah, Kepala SMAN 1 Giri Mujib saat dikonfirma­si membenarka­n adanya insiden keracunan yang dialami siswa dan guru pendamping itu. Atas kejadian tersebut, dia menduga nasi bungkus yang dikonsumsi siswa dan guru menjadi pemicu. Nasi itu, ujar dia, dibeli siswa dan guru dari order katering yang menyuplai kebutuhan seluruh peserta kemah di tempat tersebut.

Mujib tidak ingin kasus itu diperpanja­ng. Tentu penyedia nasi tidak punya niat dan kesengajaa­n untuk membuat sakit anak didik dan guru di perkemahan. Dia ingin kasus tersebut menjadi pelajaran. Tak perlu menyalahka­n pihak lain yang terkait dengan acara.

 ?? GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS - FOTO: NIKLAAS ANDRIES/JAWA POS RADAR BANYUWANGI ?? 1
Siswa SMAN 1 Giri menyelengg­arakan kegiatan perkemahan sejak
dan berakhir hari ini Jumat (9/2) (11/2).
2
Kegiatan dilaksanak­an di sekitar air terjun Desa Kampungany­ar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
3
Dengan memesan nasi bungkus, para siswa...
GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS - FOTO: NIKLAAS ANDRIES/JAWA POS RADAR BANYUWANGI 1 Siswa SMAN 1 Giri menyelengg­arakan kegiatan perkemahan sejak dan berakhir hari ini Jumat (9/2) (11/2). 2 Kegiatan dilaksanak­an di sekitar air terjun Desa Kampungany­ar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. 3 Dengan memesan nasi bungkus, para siswa...
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia