Usulan Warga Bisa Tidak Tergarap
SURABAYA – Usulan warga pada musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) yang dianggarkan di APBD bisa jadi tak tergarap. Sebab, saat pelaksanaan pemkot menemukan sejumlah masalah.
’’Kadang yang diusulkan itu pavingisasi. Tapi, ternyata butuh dibangunkan juga salurannya. Anggarannya pasti membengkak,’’ ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Herlambang Sucahyo.
Dalam kondisi tersebut, usulan dari kelurahan yang disetujui bisa berkurang. Misalnya, ada sepuluh kelurahan, bisa jadi hanya delapan yang dikerjakan. Sebab, pagu anggaran setiap kelurahan sudah dipatok. Jumlahnya mencapai Rp 1 miliar–Rp 1,5 miliar untuk setiap kelurahan.
Jika hal itu terjadi, Herlambang meminta warga tidak saling curiga karena jatah mereka tersedot kampung lain. Sebab, setiap pembangunan terdapat tingkatan urgensinya. Semakin berat masalahnya, penanganannya bakal didahulukan.
Titik yang tidak tergarap tersebut juga tetap dikerjakan meski realisasinya bisa sampai dua tahun. Warga juga diharapkan tak lagi mengusulkan permohonan serupa dengan yang disetujui. Sebab, Herlambang memastikan bahwa usulan itu pasti dikerjakan.
’’Tapi, kalau diusulkan terus, biasanya memang sangat urgen,’’ tutur arsitek alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut.
Hingga tadi malam, usulan yang masuk ke bappeko mencapai 3.226 proposal. Sebanyak 2.045 berkas telah diproses.