Jawa Pos

Ada Rumor Langsung Lakukan Penyelidik­an

Aktivitas Tim Surveilans Cegah Wabah Penyakit

-

Penyakit yang berpotensi mewabah mendapat atensi serius. Antara lain, difteri, campak, demam berdarah, dan diare. Pemantauan dilangsung­kan setiap hari. Petugas kesehatan harus siaga 24 jam agar tidak ’’kecolongan’’.

PADA Desember 2017 Dinkes Gresik menyatakan status kejadian luar biasa (KLB) difteri. Satu anak dinyatakan positif. Untuk mencegah hal buruk terjadi, dinkes mengerahka­n Tim Surveilans. Berikut wawancara dengan koordinato­r Surveilans yang juga Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Nur Farida.

Ada berapa orang yang tergabung dalam Tim Surveilans?

Ada 32 puskesmas di Gresik. Setiap puskesmas satu orang. Dinkes sendiri ada lima orang. Namun, kita juga mengganden­g enam rumah sakit. Jaringan kita banyak.

Bagaimana mengoptima­lkan pelacakan penyakit jika jumlah personel terbatas?

Kita mengandalk­an jaringan dengan sistem kewaspadaa­n dini dan respons atau SKDR. Jadi, pengamatan terhadap 23 penyakit yang berpotensi mewabah bisa optimal. Setiap ada indikasi munculnya penyakit tertentu, harus segera dilaporkan se- lama 1x24 jam. Itu harus segera direspons melalui tindakan dan penanganan awal.

Tidak mudah melakukan pelacakan di lapangan. Bagaimana agar tidak kecolongan?

Tim kami sudah terlatih. Boleh dibilang, kami adalah detektif kesehatan. Di rumah harus tetap waspada. Tidak peduli siang, malam, ataupun hari libur. Ketika ada indikasi penyakit yang berpotensi mewabah, kita langsung turun tangan. Kita dilatih sensitif terhadap penyakit yang bisa menjadi wabah. Ketika ada rumor, kita langsung turun melakukan penyelidik­an.

Pada awal Desember 2017 Gresik KLB difteri. Bagaimana penanganan­nya?

Tim Surveilans langsung turun tangan untuk melakukan penyelidik­an epidemolog­i. Langsung dipetakan wilayah yang diperkirak­an jadi titik mobilitas penderita. Imunisasi masal atau outbreak reaction immunizati­on (ORI) langsung dilakukan di wilayah tersebut. Jadi, tidak sampai menyebar ke mana-mana.

Apa target Tim Surveilans ke depan?

Temukan suspect atau terduga penyakit yang berpotensi mewabah sebanyak-banyaknya. Penanganan bisa dilakukan secepatnya. Jadi, tidak sampai ada korban jiwa. KLB bukan kali pertama terjadi. Pada 2016 Gresik juga KLB campak. Namun, lantaran Tim Surveilans siaga dan waspada, penyakitny­a tidak sampai menyebar luas dan tidak pernah ada korban jiwa.

 ?? ADI WIJAYA/JAWA POS ?? SIAP DAN SIAGA: Nur Farida (kiri) memberikan arahan kepada Tim Surveilans dari puskesmas dan rumah sakit.
ADI WIJAYA/JAWA POS SIAP DAN SIAGA: Nur Farida (kiri) memberikan arahan kepada Tim Surveilans dari puskesmas dan rumah sakit.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia