Mengenal Sekda Baru Sidoarjo Achmad Zaini Spesialisasinya Memang Jadi Sekretaris
Terhitung sejak 1 Februari lalu, posisi sekretaris daerah (Sekda) Sidoarjo ditempati Achmad Zaini. Dia menggantikan Djoko Sartono yang pensiun. Siapa Zaini sebenarnya?
MIFTAKHUL F.S.
TAK terbayangkan sebelumnya jika kebiasaannya mencatat itu akan menjadi jalan bagi Zaini kecil untuk pekerjaan yang akan digelutinya di masa depan. Pun demikian ketika dia diterima menjadi pegawai negeri pada awal 1990-an.
Zaini hanya ingin bisa diterima sebagai pegawai negeri. Dan, laki-laki asal Pamekasan tersebut bekerja sebaik-baiknya agar bisa membanggakan orang tua serta melayani masyarakat, tidak lebih.
Tapi, rupanya kebiasaannya mencatat itu menuntunnya menduduki beberapa posisi sekretaris yang begitu lekat dengan catat-mencatat. ”Mungkin jalannya seperti itu,” katanya kemarin (8/2).
Saat masih duduk di bangku sekolah, Zaini tergolong pelajar yang rajin mencatat. Dia justru seperti merasa gatal kalau tak mencatat. ”Bagi saya, kebiasaan seperti itu menjadi motivasi untuk tertib. Termasuk tertib administrasi,” sebutnya.
Dan, nasib sepertinya mendekatkan bapak dua anak tersebut dengan dunia catat-mencatat. Begitu bekerja, Zaini lantas dipercaya menjadi sekretaris. Dia tercatat pernah menjadi sekretaris Dinas Perhubungan Sidoarjo, sekretaris Dinas Pendidikan (kini dinas pendidikan dan kebudayaan) Sidoarjo, dan lebih dari sepuluh tahun menempati pos sekretaris kesebelasan asal Kota Delta: Deltras Sidoarjo.
Bahkan, posisi sebagai sekretaris Deltras itu masih diembannya sampai saat ini. Yang terbaru, Zaini dipercaya menjadi sekretaris daerah (Sekda) Sidoarjo. Dia menggantikan Djoko Sartono yang telah pensiun. ”Melihat jalan yang saya lalui ini, rasanya saya ini akhirnya menjadi orang yang spesialisasinya menjadi sekretaris,” ujarnya, lantas tertawa.
Sekda merupakan jenjang karir tertinggi bagi pegawai negeri sipil di lingkup kabupaten atau kota. Sekdalah yang memimpin roda organisasi perangkat daerah. Zaini pun sadar betul akan posisi dan tanggung jawabnya tersebut.
Dia menegaskan akan berbuat semaksimal mungkin untuk keberlangsungan pembangunan di Sidoarjo. Zaini juga menyatakan bakal semakin memperbaiki sistem pelayanan kepada masyarakat.
Zaini menyebut tidak ingin mengecewakan orang-orang yang telah memberikan amanat. Apalagi, bagi dia, Sidoarjo sudah menjadi kampung halamannya sendiri meski dirinya dilahirkan di Pamekasan.
Tanggal lahir Zaini pun sama dengan tanggal lahir Sidoarjo: 31 Januari. ”Ini seperti menjadi pengingat bagi saya untuk selalu berbuat yang terbaik bagi Sidoarjo,” tegas alumnus alumnus Fakultas Ekonomi Widya Gama Malang tersebut.