Serunya Main Ular Tangga dan Engklek
SIDOARJO – Terik matahari tidak menyurutkan semangat Ulfi Lailatul Dwi Rahmadani dan Naura Madania Mawazilil. Mereka tetap antusias mengikuti lomba engklek.
Dalam permainan tersebut, terdapat sembilan kotak. Setiap peserta harus melewati kotak itu dengan cara meloncat. Tiba di kotak kesembilan, peserta harus kembali ke kotak awal. Caranya tetap dengan meloncat.
Namun, sebelum meloncat, setiap peserta harus melemparkan gaco. Dalam lomba yang digelar di lapangan GOR Delta kemarin (10/2), Ulfi tampak di atas angin. Setelah menyelesaikan loncatan hingga ke ujung kotak, dia pun kembali. Sampai kotak ketujuh, gaco diambil. Dia lantas kembali meloncat hingga melewati kotak pertama. Lalu, dia menghadap ke belakang sembari melemparkan gaco. Benda hitam berbentuk kubus itu jatuh di kotak nomor 2.
Berganti giliran Naura. Gaconya berada di kotak nomor 3. Setelah sampai di tempat asal, sama dengan Ulfi, dia menghadap membelakangi arena melemparkan gaco. Lemparan pelajar SDN 1 Pucang itu jatuh ke kotak nomor 3. Namun, oleh panitia, dia didiskualifikasi. ”Tidak boleh melihat ke kotak saat melempar,” tutur Yekti Susanti, salah seorang panitia.
Kegiatan permainan itu diadakan alumni SDN Pucang 1 Sidoarjo (angkatan 1992). Mereka bekerja sama dengan Pandawi Community. Dalam kegiatan tersebut, siswa diajak untuk memainkan lomba tradisional. Alumnus SDN Pucang 1, Fresky Muharram, mengatakan, kegiatan tersebut bertajuk Gelar Lomba Tradisional. Total pesertanya 60 siswa. ’’Kegiatan itu bertujuan melestarikan permainan tradisional,’’ katanya.
Koordinator Pandawi Community Yekti Susanti menjelaskan, dalam ajang tersebut, siswa diajak memainkan empat permainan. Yakni, gobak sodor, betengan, engklek, serta ular tangga. Empat permainan itu memang sengaja dipilih. ”Karena sampai saat ini masih dimainkan. Dengan begitu, anak-anak sudah terbiasa,” ujarnya.