INDONESIA JUARA KEJUARAAN BEREGU ASIA
Kandaskan Tiongkok 3-1 di Partai Final
ALOR SETAR – Indonesia sukses mempertahankan gelar pada Kejuaraan Beregu Asia. Pada final yang berlangsung di Sultan Abdul Halim Stadium, Alor Setar, Malaysia, tadi malam, Merah Putih mengandaskan Tiongkok dengan skor 3-1.
Kejuaraan Beregu Asia memang baru berlangsung dua kali setelah vakum sejak edisi 1993. Dan, pada turnamen edisi 2016 di Hyderabad, India, Indonesia juga menjadi juara setelah membekap Jepang dengan skor 3-2 di partai puncak.
Tanda-tanda kemenangan Indonesia tampak sejak awal. Ketika pada partai pembuka, tunggal terbaik nasional Jonatan Christie secara heroik mengalahkan Shi Yuqi dengan skor 16-21, 21-17, 21-18. Negeri Panda memang tidak bermain dengan kekuatan terbaik. Sebab, dua tunggal terbaik Tiongkok, Chen Long dan Lin Dan, tidak bermain pada ajang tersebut.
Namun, Shi Yuqi yang menempati peringkat ketujuh dunia tentu saja bukan lawan yang mudah bagi Jojo –panggilan Jonatan Christie– yang menempati ranking ke-13 dunia. Pada set ketiga atau penentuan, Jojo sudah diambang kekalahan ketika tertinggal 14-18.
Namun, keberuntungan kecil berpihak kepada pebulu tangkis 20 tahun itu. Tepatnya ketika Shi Yuqi terpeleset dan tangan kanannya sakit. Meski bisa melanjutkan pertandingan, Shi Yuqi tampak tidak bermain pada level terbaiknya.
Sebaliknya, Jojo tidak terbendung, mencetak delapan poin beruntun, dan memungkasi pertandingan menegangkan itu dengan kemenangan. Jojo memang tampil luar biasa dalam turnamen tahun ini. Dalam enam pertandingan sejak fase grup, Jojo selalu meraih kemenangan.
’’Waktu angka 13-18 itu saya ingat Firman (Abdul Kholik di semifinal melawan Korea Selatan, Red). Dia waktu itu bisa menang dari ketinggalan 1420, saya juga bisa,’’ kata Jojo sebagaimana dilansir dari situs resmi PP PBSI.
’’Semalam waktu Firman ketinggalan itu, saya sempat berpikir apa sampai di sini saja perjuangan saya dan temanteman. Tetapi, Tuhan berkata lain, saya dikasih kesempatan lagi bertemu Shi Yuqi hari ini. Saya bersyukur bisa menyempurnakan penampilan saya di kejuaraan ini dengan konsisten menyumbang angka bagi tim mulai babak penyisihan hingga ke final,’’ imbuhnya.
Indonesia unggul 2-0 setelah pada partai kedua ganda dadakan Mohammad Ahsan/ Angga Pratama menang nyaman atas He Jiting/Tan Qiang dua set langsung, 21-19 dan 21-18. Namun, Tiongkok tidak menyerah. Tunggal kedua mereka, Qiao Bin, menekuk Anthony Sinisuka Ginting dalam pertarungan keras hingga tiga set, 21-12, 11-21, dan 21-14. Qiao Bin terlihat sangat bahagia bisa menghindarkan negerinya (untuk sementara) dari kekalahan. Dia melemparkan raket tinggitinggi, menyeberang net, dan tidur telentang di lapangan permainan Anthony.
Dalam kondisi tertekan, Indonesia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membawa pulang trofi. Indonesia tidak ingin kejadian melawan Korea Selatan di semifinal (sudah unggul 2-0, lalu bermain sampai game kelima) terjadi kembali. Indonesia lantas memastikan kemenangan ketika ganda dadakan Rian Agung Saputro/ Hendra Setiawan mengempaskan Han Chengkai/Zhou Haodong dalam dua game mudah, 21-14 dan 21-19.