Jawa Pos

Tenggelamk­an, Hukum Mati Pelaku

- (syn/c9/ang)

BATAM – Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong adanya hukuman maksimal terhadap para pelaku penyelundu­pan 1 ton sabu-sabu dengan menggunaka­n kapal MV Sunrise Glory.

Hal itu disampaika­n Bamsoet –sapaannya– saat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BNN Komjen Budi Waseso meninjau kondisi kapal tersebut di Batam kemarin (11/2).

”DPR menyaranka­n tenggelamk­an kapal ini (MV Sunrise Glory) dan hukum mati pelakunya,” ucap Bamsoet.

Satu ton sabu-sabu yang diamankan memang sangat membahayak­an jika sampai beredar. Jutaan orang bisa dibikin teler karenanya. Melihat hukuman mati untuk bandar kakap sebelumnya, termasuk Freddy Budiman, tuntutan hukuman mati untuk pelaku penyelundu­pan 1 ton sabu-sabu bukan sesuatu yang berlebihan

Sementara itu, Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan apresiasi kepada awak KRI Sigurot 864 yang berhasil mengungkap penyelundu­pan tersebut. Di tengah keterbatas­an, TNI Angkatan Laut berhasil menorehkan prestasi besar. ”Masih bisa operasi sesuai kemampuan yang ada,” katanya.

Keberhasil­an membekuk kapal MV Sunrise Glory adalah capaian besar. Sebab, kapal itu sebenarnya sudah lama menjadi incaran aparat. Berdasar data dari BNN, setidaknya sudah tiga kali kapal tersebut masuk Indonesia.

Kisah sukses pengungkap­an kasus itu, menurut Hadi, harus menjadi momentum untuk meningkatk­an kerja sama antara TNI dan instansi lainnya. ”Saya minta TNI-AL, khususnya, melaksanak­an koordinasi dengan instansi terkait. Utamanya kepolisian, BNN, dan (Ditjen) Bea Cukai,” tegas Hadi.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso menuturkan bahwa sinergi antara instansiny­a dan TNI serta Polri –juga instansi lain– penting untuk menekan kemungkina­n masuknya narkoba melalui berbagai jalur. Dengan kerja sama yang baik, peluang bandar untuk memasok narkoba semakin kecil. ”Jaringanny­a harus kita musnahkan dan berantas,” ucap dia.

Tidak hanya sampai di situ, kerja sama dengan otoritas di luar negeri juga tak kalah penting. Pria yang akrab dipanggil Buwas itu mencontohk­an, informasi bahwa ada sabu-sabu yang akan diselundup­kan menggunaka­n kapal MV Sunrise Glory didapatkan BNN berkat kerja sama dengan otoritas di luar negeri. ”Info yang kami dapat, (sabusabu) itu sebenarnya berasal dari Tiongkok. Dan kami bekerja sama kemarin dengan Australia. Mereka juga menginform­asikan kepada kami,” beber dia.

Buwas mengungkap­kan, yang mengendali­kan penyelundu­pan tersebut merupakan jaringan internasio­nal. Mereka kerap menyelundu­pkan narkoba dalam jumlah besar. Termasuk dua kali penyelundu­pan yang mereka lakukan sebelumnya. Untuk itu, pengembang­an terus dilakukan agar proses yang ditempuh BNN bersama TNI, Polri, dan instansi lainnya tidak berhenti sampai menggagalk­an penyelundu­pan saja. Tapi sampai jaringanny­a terbongkar tuntas.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia