Layanan Pullman Thamrin Mengecewakan
PADA 9 Februari lalu, saya menginap di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta. Saya mendapat kamar 940. Sabtu sekitar pukul 02.00, saya mengalami peristiwa berupa ’’suara aneh” di atas ceiling evaporator AC kamar. Seperti ada letusan berulang tanpa henti.
Awalnya, saya tidak curiga karena mungkin ada hal kecil yang terjadi di saluran AC tersebut. Namun, setelah ditunggu sekitar 30 menit, suara itu tidak hilang. Bahkan menjadi-jadi seperti letusan senapan perang tanpa henti.
Saya lantas menghubungi room service via telepon kamar. Dua teknisi datang. Saya pun menjelaskan suara aneh itu. Jawaban dari kedua teknisi tidak memuaskan. Saya lantas meminta agar manajer bisa menjelaskan. Setelah dua teknisi tersebut keluar dari kamar, suara itu masih terdengar.
Sekitar pukul 03.00, manager on duty (MOD) datang dan menjelaskan bahwa ada pekerjaan engineering di lantai 10. Saya sangat terkejut karena hotel sekelas Pullman melakukan pekerjaan pada dini hari yang sangat mengganggu waktu istirahat pelanggan. MOD hanya meminta maaf tanpa solusi.
Saya benar-benar terganggu dan tidak dapat beristirahat hingga pagi. Padahal, pukul 05.00, saya harus sudah pergi ke Surabaya. Sekitar pukul 06.00, saya check out. Di lobi hotel, petugas meminta saya menunggu MOD yang akan menemui saya. Karena terlalu lama menunggu, saya terpaksa meninggalkan lokasi dan bergegas menuju bandara. Akibat kejadian tersebut, saya terlambat menuju ke bandara Cengkareng. Saya terpaksa ganti penerbangan dengan tiket pesawat baru.
ADI PRIYO SEMBODO, Darmo Permai Timur VI, Surabaya