Dorong Nilai Tambah, Salurkan Dana Bergulir
SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong sektor agrobisnis maritim yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Dana bergulir yang disiapkan untuk program hulu hingga hilir tersebut sekitar Rp 100 miliar. Salah satunya disalurkan melalui PT Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk (Bank Jatim).
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jatim Fattah Jasin mengatakan, dari total dana bergulir tersebut, sekitar Rp 70 miliar di antaranya dialokasikan untuk pertanian. Sisanya sebesar Rp 30 miliar diperuntukkan sektor perikanan dan perkebunan. ”Sesuai arahan gubernur, ingin ada nilai tambah. Jadi, antara hulu hingga hilir bisa terintegrasi dan tidak terputus sebagaimana yang terjadi sekarang,” ujarnya.
Dana bergulir tersebut dimanfaatkan untuk membeli sarana produksi pertanian, termasuk peralatan. Di sektor pertanian, program hulu–hilir tersebut diyakini bisa meningkatkan nilai tambah bagi petani. Contohnya, beras. Petani didorong untuk memproduksi beras sesuai kualitasnya dan siap dipasarkan dengan harga tinggi. ”Jadi, sampai keluar beras premium dengan estimasi nilai tambah hingga 52 persen,” jelasnya.
Pada tahap pertama, Bank Jatim menyalurkan Rp 170 juta kepada 78 calon debitor di Jombang. Selain di Jombang, program tersebut dikembangkan di beberapa kabupaten lain. Yakni, Kediri, Ngawi, Tuban, dan Malang. ”Rencana selanjutnya di Jember. Sudah ditinjau dan memenuhi syarat,” katanya.
Direktur Ritel, Konsumer, dan Usaha Syariah Bank Jatim Tony Sudjiaryanto menambahkan, program dana bergulir tersebut diberikan langsung kepada petani. Mekanismenya, harus ada rekomendasi dari gabungan kelompok petani (gapoktan).
”Berbeda dengan loan agreement yang untuk sektor primer dan sekunder, yang sekarang langsung pada petani untuk produksi,” paparnya. Besaran bunga dipatok 6 persen efektif.