Jawa Pos

Maria Londa Belum Habis

Indonesia Tambah Tujuh Medali Emas

-

JAKARTA – Indonesia memang menambah tujuh emas di gelaran test event kemarin. Namun kurang memuaskan di cabor atletik di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) kemarin. Tim atletik Merah Putih hanya mampu menyabet satu emas dari 10 nomor yang dipertandi­ngkan.

Atlet lompat jauh Maria Natalia Londa kembali menunjukka­n tajinya ketika berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Atlet 27 tahun itu menghadapi dua pelompat jauh asal India, Neena Varakil dan Nayana James.

Pada lompatan pertama, Maria berhasil melompat 6,3 meter. Namun, pada kesempatan kedua, peraih emas Asian Games 2014 di Incheon, Korsel, itu meraih catatan angka lebih rendah dari sebelumnya. Tak berhenti di situ, lompatan ketiganya tidak disahkan wasit. Sebab, kakinya yang menjadi tumpuan untuk melompat sedikit melebihi papan lompat.

”Lebar pijakan cuma 20 sentimeter. Nah, ukuran kaki saya lebih dari itu. Evaluasi sama pelatih ya harus melompat sebelum garis papan,” ucapnya. Maria juga mengaku masih trauma dengan cedera yang dialaminya. Dia berusaha bangkit di tiga kesempatan terakhir.

Alhasil, atlet asal Denpasar, Bali, itu berhasil mencatatka­n angka terbaik di lompatan terakhir. Raihan 6,43 meter miliknya merupakan yang terbaik dibanding dua lawannya. Neena dengan jarak lompatan 6,35 meter dan Nayana hanya 6,16 meter.

Maria bersyukur bisa menyumbang medali emas bagi Indonesia di ajang test event. Mengingat, dia belum pernah mencoba lintasan dan bak pasir di SUGBK. ”Baru pertama langsung tanding. Berusaha yang terbaik aja dulu,” imbuhnya.

Maria sempat mengalami masalah di lintasan. ”Ketika berlari saat kaki menginjak lintasan lompat jangkit untuk menancap kecepatan agak sulit,” ungkapnya. Dia juga merasa pasir kurang halus sehingga membuatnya agak sakit saat mendarat.

Sementara itu, Indonesia kembali mendapat emas di cabor taekwondo. Dari tujuh laga final kemarin, Indonesia mendapat sekeping emas dan empat perunggu. Padahal, sehari sebelumnya, tim Indonesia menyumbang lima medali emas sekaligus.

Satu-satunya emas datang dari Shaleha Fitriana Yusuf, gadis 18 tahun yang turun di kelas kyorugi -67 kg putri. Pada babak final kemarin, Eha –sapaan karib Shaleha– menang telak 32-9 atas taekwondoi­n Filipina Darlene Mae Arpon.

Pelatih pelatnas Indonesia Lee Sun-jae mengungkap­kan, atletnya punya potensi untuk bisa masuk ke babak final. Sayang, empat taekwondoi­n yang menembus semifinal tak lolos.

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ??
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS
 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? LEBIH PADU: Pemain Indonesia 1 Gunawan Saputra melakukan spike ke arah pemain Indonesia 2. Indonesia 1 menang 3-0.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS LEBIH PADU: Pemain Indonesia 1 Gunawan Saputra melakukan spike ke arah pemain Indonesia 2. Indonesia 1 menang 3-0.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia