Bersolek Jelang Imlek
SURABAYA – Kampung Tambak Bayan, Kecamatan Bubutan, bersolek kemarin (11/2). Lampion dengan aneka bentuk menghiasi langit-langit rumah warga. Mereka mempercantik tampilan kampung demi menyambut Imlek yang tinggal empat hari lagi.
’’Bagi saya, tahun ini Imlek lebih meriah. Lampionnya lebih bervariasi,’’ tutur warga Kampung Tambak Bayan Lim Kiem Hau. Lampu hias berbahan kertas itu menarik perhatian anakanak. Bahkan, mereka dengan bangga menunjukkan lampion tersebut kepada setiap pelintas di Kampung Tambak Bayan.
Lim mengatakan, persiapan Imlek di Tambak Bayan sudah matang. Selain memasang lampion, masyarakat mulai membuat aneka jajanan. Kue kering akan dihidangkan untuk masyarakat saat Imlek. Mereka akan menikmatinya bersama-sama. Warga rencananya juga dihibur atraksi barongsai. Singsinga akan berkeliling dengan diiringi tetabuhan di Tambak Bayan.
Sementara itu, di Kelenteng Hong San Koo Tee, Jalan Cokroaminoto, Kecamatan Tegalsari, warga dan pengurus beramai-ramai memandikan patung dewa kemarin (11/2)
Kegiatan itu bermakna penghormatan terhadap dewa dan leluhur. Juga, berarti pembersihan hati, fisik, mental, dan nurani manusia menjelang tahun baru.
Angeline Stefani, salah seorang yang ditemui di lokasi, bersyukur acara memandikan patung dewa berlangsung lancar. Masih ada ragam kegiatan lain menuju puncak perayaan Imlek. ’’Kami ingin semua kegiatan lancar dan mendapat berkah,’’ ungkapnya.
Pergantian Imlek tidak hanya dirayakan penganut tridarma. Warga keturunan yang tergabung dalam Perhimpunan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) juga turut merayakan momen tersebut. Kegiatan yang bertema Februari Berkah tersebut dipusatkan di Masjid Muhammad Cheng Ho di Jalan Gading, Kecamatan Genteng.
Pengurus Yayasan Masjid Muhammad Cheng Ho Hasan Basri memerinci beberapa kegiatan yang diadakan pada Februari. Antara lain, donor darah, medical chekup, santunan anak yatim, dan pengajian akbar. Kegiatan itu ditujukan bagi masyarakat umum, baik keturunan Tionghoa maupun tidak. ’’Kami ingin semua mendapat berkah,’’ ucapnya.
Lelaki yang memiliki nama asli Liem Fuk San tersebut menjelaskan bahwa Imlek merupakan tahun baru orang Tionghoa. Karena itu, bukan hanya penganut tridarma yang merayakan. ’’Kami yang sudah memeluk Islam pun ikut merayakan,’’ jelasnya.