Sistem Handheld di Empat Titik
Lebih Efisien daripada Parkir Meter
SURABAYA – Pemkot bakal menerapkan sistem parkir baru tahun ini. Yakni, handheld atau mekanisme parkir dengan menggunakan sistem komputerisasi. Tujuannya, memudahkan masyarakat mendapatkan jasa parkir ketika bepergian.
Rencananya, sistem handheld diterapkan di empat lokasi parkir tepi jalan umum. Yakni, di Jalan Kembang Jepun, Jalan Embong Malang, Jalan Kertajaya, dan Jalan Nyamplungan. ”Empat lokasi parkir tersebut dipilih karena memiliki potensi pemasukan yang besar,” terang Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum Dinas Perhubungan Tranggono
Wahyu Wibowo.
Dengan sistem handheld, pendapatan parkir diharapkan bisa lebih tinggi. Sistem handheld
itu mirip dengan parkir meter di Jalan Sedap Malam dan Taman Bungkul. Bedanya, sistem handheld lebih praktis karena alatnya bisa dibawa langsung oleh para jukir di lapangan.
Ketika ada kendaraan yang akan parkir, jukir tinggal mendatanginya. Kemudian, mencatat nomor kendaraan di alat yang besarnya seukuran telepon genggam. Setelah dicatat, para pengguna parkir tinggal membayar. Bisa tunai maupun nontunai melalui kartu. ”Untuk kartu, nanti tinggal ditempelkan ke alat,” jelasnya.
Setelah transaksi rampung, jukir memberikan bukti parkir kepada pemilik kendaraan. Melalui sistem tersebut, aktivitas parkir juga bisa langsung dikontrol oleh dishub sehingga meminimalkan kebocoran tran- saksi parkir.
Selain itu, penerapan teknologi
handheld dinilai lebih efisien daripada parkir meter. Harga satu set alat handheld hanya Rp 14 juta–Rp 22 juta. Harga tersebut jauh lebih murah daripada parkir meter yang mencapai Rp 124 juta per unit.
Terkait realisasi sistem tersebut, Tranggono mengatakan bakal diterapkan mulai September. Untuk mekanismenya, dishub akan bekerja sama dengan pihak ketiga. Tranggono optimistis penerapan sistem parkir handheld lebih efisien karena lebih mudah digunakan dan praktis. ”Sistem
handheld untuk parkir juga sudah diterapkan di Prancis dan Italia,” terangnya.