Jawa Pos

Polisi Buru AS dan Anaknya

Dicurigai Terlibat dalam Hilangnya Remaja SMP

- (bill/hen/c20/eko)

SURABAYA – Keberadaan Lidia Wulandari, 15, belum bisa terdeteksi sampai sekarang. Petugas Polres Pelabuhan Tanjung Perak terus berupaya mencari remaja SMP yang sudah sebulan menghilang tersebut. Polisi juga memburu AS dan VR, anaknya. Mereka dicurigai terlibat dalam hilangnya Wulan.

Kanit Perlindung­an Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suryadi menjelaska­n, pihaknya sudah melacak keberadaan AS dan keluargany­a selama satu bulan ini. Salah satunya, dengan mencari rumah tinggal AS sebelum mengontrak di wilayah Bulak Banteng, Kenjeran. ”Setelah kami selidiki, AS masih punya ibu yang tinggal di Jalan Kalimas Barat. Kami sudah mengunjung­i rumah tersebut,” jelasnya kepada Jawa Pos kemarin (11/2).

Sayangnya, sang ibu tidak mengetahui tempat tinggal anaknya saat ini. Sebab, anaknya pindah dari rumah itu sejak tujuh tahun yang lalu. Bahkan, di lingkungan lamanya, AS memang terkenal sering berbuat onar.

Setelah tidak lagi tinggal di rumah orang tuanya, AS sering pindah kos atau kontrakan. Namun, dia hampir tidak pernah mengunjung­i rumah lamanya tersebut. ”Kami juga coba lacak dari paket yang dikirim oleh AS. Namun, paket itu diambil langsung di stasiun wilayah Jakarta,” katanya.

Saat ini polisi memang belum menetapkan dua orang tersebut sebagai tersangka. Sebab, belum ada dua alat bukti yang mengarah ke sana. Yang ada hanya petunjuk dan kecurigaan orang tua Wulan.

Jika terlibat melarikan Wulan, AS bisa dijerat pasal 332 KUHP. Di pasal itu disebutkan bahwa siapa pun yang terbukti melarikan perempuan di bawah umur tanpa izin orang tua bisa dihukum maksimal tujuh tahun penjara. ”Sekarang kan belum jelas. Apakah memang AS ikut melarikan yang bersangkut­an atau hanya putranya,” ujarnya.

Luluk, ibu Wulan, berharap putrinya segera kembali. Perempuan dua anak itu mengaku kangen kepada buah hatinya tersebut. Dia tidak pernah terpisah lama. ”Sempat ada surat dari sekolah agar Wulan mengundurk­an diri. Namun, saya menolaknya,” ucap Luluk. Perempuan tersebut percaya anaknya akan kembali.

Seperti diberitaka­n, remaja SMP asal Kelurahan Bulak Banteng menghilang lebih dari sebulan. Dia pergi dari rumah membawa akta kelahiran dan fotokopi KK. Diduga, remaja tersebut dibawa kabur tetanggany­a, AS.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia