Tenggak Minuman Keras, Nekat Nyolong Motor
SIDOARJO – Ainun Nidom dan M. Avif Hermawan kini hanya bisa menyesali perbuatan tidak terpuji mereka di dalam tahanan Mapolresta Sidoarjo. Mereka diringkus polisi karena terlibat dalam aksi pencurian motor. Kedua tersangka mengaku melakukan tindak kriminalitas itu lantaran terpengaruh minuman keras.
Kasus tersebut berawal dari salah paham dua gerombolan pemuda di Jalan Jenggolo. Pada pertengahan bulan lalu, Aditya Ramadhan, 15, dan sepuluh temannya ditantang komplotan pemuda lain. ’’Persoalannya hanya gara-gara pandangan mata,” ujar Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris.
Aditya dan gerombolannya yang kalah jumlah akhirnya tersudut. Mereka melarikan diri ke arah utara (Surabaya). Nah, setelah sampai di jembatan layang Jenggolo, kelompok itu menepi. Mereka lantas memasukkan barang-barang berharga ke jok motor. ’’Khawatir dikejar dan barang yang dibawa diminta,” ucap alumnus Akpol 2005 tersebut.
Dugaan itu tidak meleset. Sejurus kemudian, komplotan lain mendatangi Aditya dkk. Mereka spontan kocar-kacir. Aditya memutuskan untuk memacu Honda Beat bernopol W 4279 QD yang ditumpanginya ke arah utara. Namun, pemuda itu bernasib nahas. Motornya terjatuh di depan SPBU Banjarkemantren, Buduran. Warga Desa Ngampelsari, Candi, tersebut panik. Dia memilih meninggalkan motornya di lokasi kejadian. Lalu, berlari ke gang kecil. ’’Gerombolan yang mengejar korban tidak berhenti,” jelasnya.
Nah, saat itu Nidom dan tiga temannya kebetulan melintas. Selain Avif, ada WP dan SE yang kini masih buron. Mereka teler karena sebelumnya berpesta minuman keras di Jalan KH Mukmin, Sidoarjo. ’’Melihat motor tidak dijaga di pinggir jalan, komplotan pelaku mempunyai niat untuk membawanya,” kata Harris. Mereka lantas membawa motor milik korban ke rumah SE di Desa Tebel, Gedangan.
Kasus itu kemudian ditelusuri petugas. Petunjuk kuat didapat Unit Pidum Polresta Sidoarjo di bawah komando Iptu Hafid Dian Maulidi. Mereka menemukan saksi yang mengetahui ciri-ciri pelaku. Keterangan itu terus dikembangkan sampai akhirnya muncul identitas Nidom. ’’Pelaku diamankan di pabrik tempatnya bekerja,” ujar Hafid.
Nidom mengaku ide memutilasi motor korban berasal dari WP. Warga Desa Kalitengah, Tanggulangin, itu khawatir aksi pencurian tersebut terlacak polisi. ’’Desasdesusnya, kami sedang dicari polisi. Makanya, kami ingin menghilangkan barang bukti,” kata pegawai pabrik kayu tersebut. ’’Motornya dipotong dengan mesin gerinda,” imbuhnya.