Laga langkah
Meski pada musim ini hanya menjadi runner-up grup D, Sanclar –julukan SMP Santa Clara– tak bisa diremehkan. Pada laga sweet
maupun big eight, Sanclar sukses menang meyakinkan. Tak ayal, coach Sanclar Decky Avrilukito tak ingin anak-anaknya berada di atas angin. Untuk laga hari ini,
Decky menyiapkan khusus. ’’Kami melihat AC 1 sebagai tim kuat dan memiliki skill bagus. Karena itu, selain perbaikan dari segi teknis, saya harus memotivasi anak-anak supaya mental mereka tidak ungkap Decky.
Masalah fisik juga menjadi sebuah hal yang sangat diperhatikan Decky. Pasalnya, beberapa kali Sanclar kebobolan pada menit-menit akhir. Untuk mengantisipasinya, Sanclar lebih meningkatkan komunikasi untuk ketika defense. ’’Percuma kalau kami bagus, tapi defense jelek. Nanti lawan dengan mudah mencetak angka. Makanya, setiap hari kami mempersiapkan fisik dan mental supaya bisa menghadapi AC 1,’’ ujar kapten Sanclar Janet Jashinta.
Sementara itu, AC 1 –julukan SMP Angelus Custos 1 Surabaya– juga menyiapkan strategi khusus menghadapi Sanclar. Lena, pelatih AC 1, menyebutkan bahwa timnya jauh dari kata aman. Bukan hanya itu, AC 1 juga kurang tajam untuk masalah ’’Besok (hari ini, Red) kami harus lebih tajam. Sebab, sebenarnya ada banyak peluang, tapi gagal dieksekusi pada beberapa pertandingan kemarin,’’ terang kapten AC 1 Angeline.
Meski jarang bertemu Sanclar pada Junio JRBL, Lena mengetahui pola permainan dan strategi tim lawannya. Selain itu, dia terus memotivasi mental timnya. Sebab, pada babak lawanlawan yang dihadapi makin sulit. ’’Saya selalu menekankan, jangan pernah remehkan lawan, siapa pun itu. Selain itu, mereka harus fokus,’’ ujarnya. Hari ini menjadi hari penentuan langkah para semifinalis Junio JRBL 2017–2018 Surabaya Series. Tak ayal, seluruh tim bersemangat menyiapkan strategi guna memuluskan langkahnya menuju final. Kira-kira apa saja sih yang disiapkan tim-tim yang berlaga hari ini?
Pada sektor putra, SMPN 22 Surabaya yang baru saja menumbangkan SMP Gloria 1 Surabaya akan berhadapan dengan lawan yang cukup berat, yaitu SMPN 1 Surabaya. Pasalnya, pada musim ini, Spensa –julukan SMPN 1 Surabaya– benar-benar tampil dengan sangat gemilang.
Dapuda –julukan SMPN 22 Surabaya– Endro Hudarwanto membenahi sisi ketenangan dalam bermain. Menurut dia, ketika sebuah tim mendapatkan ketenangan, pemain bisa menguasai pertandingan. ’’Mungkin Spensa tahu cara bermain kami, tapi ini waktu yang tepat untuk menunjukkan strategi yang berbeda. Selain itu, saya menekankan untuk bermain tenang dalam maupun offense,’’ jelas kapten Dapuda Erwinar Dimas.
Di sisi lain, Spensa pun melakukan persiapan khusus untuk menghadapi Dapuda.
Spensa Julious Christian mengakui bahwa laga nanti terasa berat. Ditambah, anakanak punya beban bermain di semifinal. Karena itu, Julious mencoba memperbaiki defense dan komunikasi antar pemain. ’’Harapan saya semoga anak-anak memberikan permainan terbaik dan hiburan yang bagus bagi penonton JRBL babak semifinal,’’ tuturnya.
Kapten tim basket putra Spensa Jordy Maulana siap tampil maksimal guna mengamankan tiket final. Walaupun sadar Dapuda merupakan lawan yang berat, dia siap dengan skema permainan baru. membuat strategi baru yang saya rasa bisa digunakan untuk mengatasi Dapuda. Saya juga menyuruh teman-teman untuk lebih tenang. Anggap saja pertandingan biasa, jangan sampai terbebani,’’ ucapnya. SMP Petra 1 Surabaya vs Nation Star Academy Surabaya (CE)
ONE
SMP Santa Clara Surabaya vs SMP Angelus Custos 1 Surabaya (CE)
SMP Angelus Custos 1 Surabaya vs Nation Star Academy Surabaya (CO)
SMPN 1 Surabaya vs SMPN 22 Surabaya (CO)