Jawa Pos

Bengkak di Wajah dan Luka Bakar di Kaki

Dua Majikan Adelina, TKW yang Tewas di Malaysia, Ditahan

-

JAKARTA – Kondisi perempuan di teras itu demikian lemah. Dia bahkan tak mampu merespons sapaan sejumlah orang yang berusaha menyelamat­kannya. Hanya bisa mengangguk lemah.

Kepada koran Malaysia The Star, Por Cheng Han, salah seorang penyelamat, mengaku melihat bekas luka bakar di kaki. Tak jauh dari perempuan yang belakangan diketahui bernama Adelina tersebut, ada seekor anjing jenis rottweiler terikat tali

Dua tersangka yang ditahan merupakan kakak beradik yang menjadi majikan Adelina. Sementara satu lagi merupakan kerabat dari majikan.”

LALU MUHAMAD IQBAL Direktur Perlindung­an WNI dan BHI Kemenlu

Dia terus menggonggo­ng ke arah Por dkk.

Adelina akhirnya memang bisa dievakuasi ke Rumah Sakit Bukit Mertajam, Penang. Tapi, nyawanya tak terselamat­kan. Minggu lalu (11/2) tenaga kerja wanita (TKW) asalNusaTe­nggaraTimu­r(NTT)itu mengembusk­an napas terakhir.

Perempuan 21 tahun itu diduga menjadi korban penyiksaan majikan. Direktur Perlindung­an WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) telah bertemu dengan penyidik yang menangani kasus Adelina.

Berdasar pertemuan tersebut, KJRI mendapat informasi bahwa dua majikan Adelina sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Satu lainnya masih dicari.

”Dua tersangka yang ditahan merupakan kakak beradik yang menjadi majikan Adelina. Sementara satu lagi merupakan kerabat dari majikan,” kata Iqbal di Kementeria­n Luar Negeri, Jakarta, kemarin (12/2).

Tiga tersangka tersebut, kata Iqbal, akan dikenai pasal 302 tentang pembunuhan berencana dan disengaja dengan ancaman maksimal hukuman mati. Satu tersangka yang masih dicari rencananya langsung ditahan hari ini.

Iqbal mengatakan, pihak KJRI mendapat informasi mengenai Adelina pada Sabtu (10/2) dari kepolisian setempat. Keesokan harinya, saat pihak KJRI mendatangi RS untuk bertemu langsung dengan Adelina, Adelina telah meninggal dunia. Menurut informasi dari pihak kepolisian, Adelina masuk RS dalam keadaan trauma dan kritis. Karena itu, pihak kepolisian pun belum bisa meminta keterangan dari Adelina terkait penyiksaan yang diterimany­a.

Menurut Iqbal, pemeriksaa­n postmortem terhadap jenazah Adelina akan dilakukan hari ini. ”Baru Rabu mungkin hasilnya bisa diketahui,” ucap dia.

Versi The Star, saat Por Cheng Han menemukan Adelina di teras, ada seorang perempuan berusia 60-an tahun di rumah. Tapi, perempuan itu menolak mengirim Adelina ke rumah sakit.

Por dkk merupakan asisten Steven Sim, legislator di Bukit Mertajam. Mereka kali pertama mendapat informasi soal Adelina dari seorang jurnalis.

”Para tetangga mengatakan kepada kami bahwa mereka kerap mendengar si pemilik rumah memarahi dia (Adelina). Sudah sebulan dia tidur di teras bersama anjing,” kata Por.

Nah, si perempuan sepuh tersebut kemudian memberi Por nomor kontak anak perempuann­ya yang merupakan majikan Adelina. Kepada Por, si anak perempuan membantah telah menyiksa Adelina.

Nik Ros Azhan Nik Abdul Hamid dari Kepolisian Central Seberang mengonfirm­asi, dua tersangka yang ditahan adalah perempuan 36 tahun dan saudara lelakinya yang berusia tiga tahun lebih tua. Hamid juga membenarka­n adanya bekas luka bakar di kaki korban. Kepala dan wajahnya juga bengkak.

Adelina sebelumnya diberitaka­n berasal dari Medan. Tapi, Iqbal memastikan dia dari NTT.

Dia diketahui masuk Malaysia melalui jalur tidak resmi. Sebelumnya Adelina juga sempat bekerja di Malaysia melalui jalur resmi.

Namun, dia kembali ke kampung halaman. Sebelum kemudian kembali lagi ke Malaysia lewat jalur perseorang­an. ”Saat ini kami masih berupaya menelusuri keberadaan keluarga korban,” tutur Iqbal.

Sementara itu, Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindung­an Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Provinsi NTT Tato Tirang mengatakan, sepanjang 2017 ada 63 TKI asal NTT yang meregang nyawa di Malaysia.

”Dan di 2018 ini sudah lima yang meninggal. Termasuk Adelina,” ungkap Tato saat dihubungi Jawa Pos.

Di antara 63 TKI asal NTT yang meninggal tahun lalu, hanya satu TKI yang berangkat kerja sesuai dengan prosedur. Selebihnya, 62 TKI berangkat secara ilegal. Di antara lima TKI yang meninggal pada 2018 pun, tidak seorang pun yang legal. Tato mengakui bahwa TKI ilegal lebih rentan mendapat perlakuan buruk dari majikan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia