Tiga Jembatan Hanyut Terbawa Arus
BANJIR menghancurkan jembatan di Dusun Wonoasri, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari. Saking parahnya, jembatan 25 x 4 meter itu sampai terbelah menjadi dua bagian.
Tukino, warga setempat, menuturkan bahwa ambrolnya jembatan tak berselang lama setelah kampungnya diguyur hujan deras Minggu (11/2). Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. ’’Sebagian material jembatan ikut hanyut terbawa arus,’’ ungkapnya.
Kondisi itu mengisolasi warga di dusun setempat. Jalur alternatif yang biasa dilewati saat masa darurat ikut tertutup longsor. Terhitung, 59 jiwa atau 19 kepala keluarga (KK) di RT 6, RW 6, sulit mengakses dunia luar. ’’Satu RT di Desa Karanggede juga terisolasi,’’ lanjutnya
Banjir bandang dua hari lalu juga kembali merusak Jembatan Dunggo di Dusun Trobakal. Sayap jembatan tersebut ludes tergerus derasnya aliran sungai di bawahnya hingga menghambat akses warga di RT 4, 6, dan 7 di dusun setempat. ’’Untuk keluar kampung, kami terpaksa berputar lewat jembatan lain yang jaraknya berlipat hingga 3 kilometer,’’ tutur Kasi Pemdes Karangrejo Darussalam.
Dia menyebutkan, tiga RT yang terdampak itu dihuni sekitar 61 KK. Lantaran jauhnya jarak putar, tak sedikit warga yang memaksa menyeberangi sungai setempat. Meski debit air mulai surut, arusnya belum sepenuhnya stabil. ’’Tapi, kalau banjir lagi, ya tidak berani,’’ ucapnya.
Jembatan lain yang turut terdampak banjir bandang berada di Dusun Ketarjo, Desa Mlati. Jembatan tersebut menghubungkan dua desa sekitar, Sedayu dan Gayuan. ’’Jembatan di kampung kami ambrol sekitar pukul 18.00 setelah berjam-jam terendam banjir dan badan jembatan tinggal terlihat tepiannya saja,’’ ucap Iwan Suhud, warga setempat.