Jawa Pos

Warga Desak Pembubaran Posko Pengaduan Dolly

-

SURABAYA – Sebagian besar warga asli Dolly dan Jarak tidak sepakat dengan kelompok yang menuntut dibangunny­a rumah musik di area mereka. Termasuk pendirian posko pengaduan terdampak Dolly. Mereka meminta kelompok yang bukan warga asli itu tidak membuat ulah lagi.

Selama ini warga setempat belum angkat bicara. Mereka tidak ingin terjadi konflik. Namun, langkah oknum yang mendukung rumah musik dan mendirikan posko itu membuat warga gusar. Sikap diam bisa dianggap setuju dengan keinginan oknum tersebut. ’’Karena itu, kami mulai mengambil sikap,’’ kata Ghozali, warga Putat Jaya Timur Gang III.

Warga dan organisasi masyarakat wilayah Dolly dan sekitarnya sudah berkoordin­asi. Mereka berasal dari berbagai elemen. Di antaranya, Muhammadiy­ah, NU, Banser, pelaku UKM, dan karang taruna. Ada beberapa pernyataan sikap yang dimunculka­n. Salah satunya, meminta posko pengaduan warga terdampak Dolly dibubarkan

Batas waktu yang diberikan satu pekan. Warga akan turun sendiri apabila posko itu tidak segera dibongkar. Pendirian posko justru membuat warga setempat gerah. Mereka merasa nama Dolly dan Jarak dirusak. ’’Ketenteram­an kami diganggu,’’ ucap Ghozali.

Warga juga sudah siaga. Mereka ingin oknum yang notabene warga luar itu disebut pendatang. Aspirasi mereka belum mewakili warga Dolly dan Jarak seluruhnya.

Spanduk dan poster yang menolak oknum pendukung rumah musik terus bertambah. Lokasi pemasangan pun semakin menyebar. Harapannya, mereka segera membongkar posko. Kalau tidak, warga yang akan bergerak.

Di sisi lain, pendukung pendirian rumah musik tidak mendapatka­n respons seperti yang mereka harapkan. Posko buatan mereka sepi. Tidak ada warga yang mengadu sebagai terdampak penutupan lokalisasi. Kalaupun ada yang duduk di sana, mereka hanya investor atau suruhan pemilik rumah musik tersebut.

Hingga kemarin, rumah musik itu masih beroperasi. Sistem operasinya tertutup. Bangunanny­a berbentuk rumah. Di dalamnya ada kursi dan perangkat karaoke. Tidak ada pemandu lagu yang ngetem di lokasi. Mereka baru didatangka­n setelah ada pelanggan yang berkunjung ke rumah musik itu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia