Jawa Pos

44 Sekolah Tak Ikuti Finalisasi PDSS

-

SURABAYA – Finalisasi pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) berakhir kemarin (12/2). Namun, masih banyak sekolah di Jawa Timur yang belum menyelesai­kannya. Total ada 1.069 lembaga pendidikan SMA/MA/ SMK sederajat yang dinyatakan nonaktif dalam kegiatan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN).

Data tersebut diambil per pukul 16.30 kemarin. Jawa Timur menduduki urutan kedua sebagai provinsi dengan jumlah sekolah terbanyak yang tidak menyelesai­kan finalisasi PDSS. Urutan pertama adalah Jawa Barat sebanyak 1.322 lembaga. Sebagian sekolah tersebut sudah mendaftar, tetapi belum memasukkan data kelas. Ada pula yang memang tidak mendaftar karena pesimistis tidak bakal diterima dalam SNM PTN

Mayoritas sekolah swasta. Sekretaris Pusat SNM PTN Prof Joni Hermana mengatakan, finalisasi PDSS ditunggu hingga pukul 23.59 kemarin. Jika hingga batas akhir tidak menyelesai­kan finalisasi, sekolah tersebut tidak bisa mengikuti pendaftara­n SNM PTN. ”Kurang lebih sekolah yang belum finalisasi ada 28 persen. Tahun lalu juga sekitar itu,” katanya.

Di Surabaya ada 44 lembaga yang belum melakukan finalisasi. Seluruhnya sekolah swasta. Baik SMA, MA, maupun SMK. Mereka rata-rata merasa minder. ”Tahun lalu sudah kami tanyakan ke sebagian sekolah yang tidak ikut, mereka merasa tidak bisa bersaing masuk SNM PTN. Padahal, kesempatan itu selalu ada,” ujarnya.

Setelah finalisasi PDSS ditutup, kini giliran siswa mempersiap­kan diri mendaftar SNM PTN pada 21 Februari. Setelah itu, panitia pusat mengolah data siswa yang akan diterima di PTN. ”Mendaftar SNM PTN juga harus memiliki strategi di masing-masing sekolah,” kata Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu.

Prof Joni menuturkan, dalam SNM PTN, siswa bersaing dengan teman-teman di sekolah sendiri. Bukan dengan siswa dari sekolah lain. Karena itu, siswa harus memasang strategi pemilihan jurusan. Jangan sampai menumpuk pada satu jurusan di kampus yang sama. ”Contohnya, dalam satu kelas yang mendaftar teknik kimia ITS ada 10 anak. Yang kami terima paling hanya dua. Sisanya diberikan kepada sekolah lain,” ujarnya.

Tujuan SNM PTN, lanjut dia, memberikan kesempatan yang adil kepada sekolah di mana saja untuk masuk PTN melalui jalur undangan. Bahkan, siswa sekolah pelosok tetap mendapatka­n kesempatan masuk PTN meski secara nilai lebih rendah ketimbang sekolah yang tengah kota. ”Tujuannya pemerataan pendidikan. Hakikatnya, diundang yang terbaik di sekolah,” jelas dia.

Sekolah harus memastikan siswa yang memilih jurusan tersebut mau mengambiln­ya. Ada pengalaman pada pendaftara­n SNM PTN tahun lalu, sekolah di-blacklist lantaran siswa sudah diterima, tetapi tidak diambil. ”Imbasnya di adik tingkatnya nanti. Sekolah kena sanksi,” ujarnya.

Berbeda halnya dengan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN). Jika lolos seleksi, siswa bebas tidak daftar ulang dengan alasan masingmasi­ng. Mereka diterima berdasar hasil kompetisi. ”Mereka bebas tidak mengambil kesempatan itu,” jelasnya.

 ??  ?? Joni Hermana
Joni Hermana

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia