Jawa Pos

Tiga Bulan Keluhan Tak Tertangani

Komisi A Panggil PDAM

-

SURABAYA – Gelombang keluhan warga terkait dengan pelayanan air masih menyapa anggota DPRD Surabaya saat masa reses awal bulan ini. Komisi A DPRD Surabaya meminta PDAM Surya Sembada segera mencari solusi dalam rapat hearing kemarin (12/2).

Anggota Komisi A Luthfiyah menceritak­an, dirinya dua kali diwaduli warga Wonosari, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir. Yang pertama, Oktober tahun lalu, warga mengeluhka­n aliran air yang mampet selama hampir setahun. ’’Saya kaget, reses tahun ini mereka datang lagi. Ternyata belum ditangani,’’ ujar politikus Gerindra tersebut.

Dia merasa sudah menyam- paikan keluhan tersebut ke PDAM. Dijanjikan, masalah warga segera ditindakla­njuti. Karena itulah, warga menagih realisasi tersebut kepada Luthfiyah.

Politikus kelahiran 58 tahun lalu itu menerangka­n, masalah air menjadi kebutuhan dasar manusia. Tak heran, warga sangat kesal saat menyampaik­an keluhan tersebut dan terus menagih. Selain ketiadaan air, Luthfiyah mendapat aduan mengenai air yang hanya mengalir saat malam. Kualitas air juga tak menentu. Kadang bening dan kadang keruh.

Anggota komisi A lainnya, Ghofar Ismail, menerangka­n, keluhan serupa disampaika­n warga Tanjungsar­i, Kecamatan Sukomanung­gal. Setahun belakangan, aliran air tak menentu. Bahkan sering tak keluar. ’’Mereka sudah wadul, tapi juga belum ditindakla­njuti,’’ katanya.

Minun Latif dari Fraksi PKB menambahka­n, keluhan air di wilayah barat paling banyak jika dibandingk­an dengan wilayah lain. Sebab, wilayah tersebut paling jauh dari instalasi pengolahan air minum (IPAM) yang terpusat di tengah kota. ’’Sampai ada rumah sakit di daerah pakal yang kesulitan air. Itu kasihan sekali,’’ ujar ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Surabaya itu.

Dirut PDAM Mujiaman Sukirno menerangka­n, PDAM saat ini punya target membangun jaringan untuk 100 persen warga. Penambahan jaringan tersebut juga diimbangi penambahan kapasitas produksi serta pembanguna­n reservoir yang dilengkapi pompa. Investasi tahun ini mencapai Rp 520 triliun.

’’Pokoknya, semua harus dapat air tahun ini. Sekarang kami sedang kerja keras untuk mewujudkan itu,’’ jelas Dirut yang dilantik pada Juni 2017 itu.

Banyaknya keluhan tersebut juga diterima langsung oleh PDAM. Melihat kondisi itu, Mujiaman mempercepa­t sejumlah pembanguna­n. Di antaranya, reservoir Pegirian, Kandangan, dan Kalijudan. Masing-masing memiliki daya aliran 200 liter per detik. Sejatinya, proyek tersebut ditargetka­n tuntas Agustus mendatang. Namun, setelah memperingk­as sejumlah tahap, proyek ditargetka­n tuntas Juni nanti.

Dia menerangka­n, tekanan air yang mencapai tiga titik tersebut sangat rendah. Karena itu, banyak daerah yang tidak kebagian air. Air habis di tengah kota. Pembanguna­n reservoir di tiga lokasi akan memperkuat tekanan ke tiga wilayah, baik utara, barat, dan timur.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? SIAP DISTRIBUSI: Petugas PDAM memeriksa debit air di kolam penampunga­n bahan baku air di IPAM Ngagel kemarin (12/2).
FRIZAL/JAWA POS SIAP DISTRIBUSI: Petugas PDAM memeriksa debit air di kolam penampunga­n bahan baku air di IPAM Ngagel kemarin (12/2).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia