Siswa Dilarang Valentinan
Dispendik Ingatkan Sekolah Awasi Murid
GRESIK – Demi menjaga keselamatan para remaja Kota Pudak, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik melarang keras siswa merayakan Valentine’s Day. Baik acara di dalam maupun luar sekolah.
MUI telah mengeluarkan fatwa tentang larangan tersebut. Warga muslim dan muslimah di Kota Wali diminta tidak ikut-ikutan merayakan Hari Kasih Sayang setiap 14 Februari tersebut. Itu tidak sejalan dengan ajaran Islam. Bahkan, tidak sesuai dengan adat dan budaya luhur Indonesia.
”Kami minta umat Islam tidak ikut-ikutan latah merayakan Valentine’s Day,” kata Ketua MUI Gresik KH Mansyur Shodiq.
Fatwa itu telah disebarkan ke
berbagai instansi. Termasuk Dispendik Gresik. Fatwa MUI tersebut ditindaklanjuti Dispendik Gresik. Kemarin (12/2) dispendik meluncurkan surat edaran (SE) ke sekolah-sekolah. ”Segala bentuk kegiatan siswa maupun sekolah yang menjurus pada perayaan
Hari Kasih Sayang dilarang,” kata Kadispendik Gresik Mahin. Baik di dalam maupun luar sekolah. ”Kami awasi ketat,” lanjutnya.
Ada tiga poin imbauan dalam SE Dispendik Gresik bernomor 420/424/437.53/2018 itu. Pertama, siswa atau sekolah dilarang membuat segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan perayaan Valentine’s Day.
Kedua, sekolah diminta membuat surat edaran kepada para orang tua agar mengawasi putra-putrinya. Ketiga, perayaan tersebut dinilai bertentangan dengan norma dan budaya Indonesia. ”Kami minta sekolah segera menindaklanjutinya,” imbuh Mahin.
Imbauan serupa dinyatakan Dispendik Cabang Wilayah Gresik. Para pelajar SMA/SMK diminta tidak latah merayakan Valentine’s Day. Selain bertentangan dengan budaya bangsa, perayaan tersebut rentan merusak mental dan ka- rakter. ”Kami minta sekolah membentengi anak-anak dari budaya ini,” tegas Koordinator Pengawas SMA/SMK Edy Sartono.
Valentine’s Day atau hari kasih sayang disalahartikan sebagai hari pembuktian cinta oleh sebagian remaja. Bahkan, ada yang sampai dibujuk untuk melepaskan kegadisan oleh lelaki yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, ada siswi yang sampai hamil meski masih SMP atau SMA.
Sekolah pun menyambut positif larangan tersebut. Kepala SMPN 3 Gresik Sulistiyorini menyatakan segera berkomunikasi persuasif dengan wali murid. ”Sebab, pengawasan utama melekat ada pada orang tua,” ujarnya.
Sekolah pasti membentengi siswa dari perbuatan yang aneh-aneh. ”Kami minta wali murid menjaga putra-putrinya ,” imbuh Kepal aSMA N 1 Gresik Suswanto.
Kami minta umat Islam tidak ikut-ikutan latah merayakan Valentine’s Day.”
KH MANSYUR SHODIQ. Ketua MUI Gresik