Jawa Pos

Tak Lagi Menulis di Punggung Teman

-

SIDOARJO – Program literasi di SDN Ketajen 2 Gedangan diwujudkan dalam bentuk program Sasi Sari Salis. Itu merupakan kependekan dari satu siswa satu hari satu tulisan. Sesuai namanya, dalam sehari setiap siswa wajib menulis apa saja. Boleh curahan hati, parikan, cerpen, maupun puisi. Juga, tulisan ulasan tentang suatu kejadian. ’’Program ini sudah berjalan sebulan,’’ ujar inisiator program tersebut, Ariyani Purwanings­ih.

Sekolah tidak menentukan jam pasti mulai menulis. Yang penting, mereka dalam sehari menulis satu tulisan. Mereka bisa menulis saat istirahat, pergantian jam, sebelum masuk sekolah, atau sepulang sekolah.

Tulisan mereka diwujudkan dalam katulistiw­a (kartu tulisan setiap siswa). Katulistiw­a merupakan papan yang terbuat dari kar- dus bekas yang dihias. Di dalamnya berisi kantong-kantong untuk menghimpun tulisan siswa. Setiap kantong diberi nama sesuai nama penulis. Katulistiw­a ditempel di dinding luar depan kelas. Setiap kantong harus rutin diisi.

Ariyani awalnya menawarkan kepada anak didiknya untuk mencobanya selama seminggu. ’’Awalnya merasa berat karena belum dijalani,’’ lanjut Ariyani.

Setelah berjalan, ternyata nggak ada yang keberatan. Malah ketagihan. Apalagi, siswa bebas berkreasi menulis pada media sesuka mereka.

Ariyani menjelaska­n, program tersebut juga bertujuan menghilang­kan kebiasaan siswa menulis di sembarang tempat. ’’Kan biasanya nulis di tembok, meja, bahkan di punggung temannya,’’ katanya.

 ?? FIRMA ZUHDI/JAWA POS ??
FIRMA ZUHDI/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia