Bikin Kantong Parkir di Gajah Mada
Solusi Dishub Atasi Kemacetan
SIDOARJO – Mayoritas jalan protokol di Sidoarjo belum dilengkapi dengan fasilitas parkir yang memadai. Keterbatasan lahan memaksa pemkab menjadikan jalan sebagai tempat parkir.
Hal itu terlihat di Jalan Gajah Mada. Lokasi tersebut merupakan salah satu pusat perniagaan di Sidoarjo. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo M. Bahrul Amig menuturkan, Jalan Gajah Mada merupakan jalan arteri primer. Akses tersebut milik nasional. Nah, sesuai dengan aturan, jalan itu harus bebas dari hambatan. ”Termasuk dari lahan parkir,” ucapnya.
Namun, Amig mengatakan, karena keterbatasan lahan, bahu jalan itu pun berubah fungsi. Dishub menjadikannya sebagai tempat parkir. Lahan parkir tersebut dibutuhkan untuk memfasilitasi warga yang ingin berbelanja di Jalan Gajah Mada. ’’Tapi, bahu jalan juga sudah tak cukup menampung kendaraan. Saat akhir pekan, parkir sepeda motor bisa dua baris,’’ lanjutnya.
Dengan kondisi tersebut, dishub berencana membuat kantong parkir baru di Jalan Gajah Mada. Ada dua rencana yang bakal digagas. Pertama, memanfaatkan aset pemkab di jalan tersebut. Menurut Amig, aset itu saat ini masih dikontrak sebagai pertokoan. Yakni, Sidoarjo Plaza. Nah, setahun lagi kontraknya habis. ”Setelah habis, Sekda Sidoarjo
kami akan mohon untuk dijadikan lahan parkir,” paparnya.
Amig menambahkan, nanti di eks lahan Sidoarjo Plaza dibangun tempat parkir bertingkat. Seluruh kendaraan warga yang ingin berbelanja di Jalan Gajah Mada disentralkan di lokasi tersebut.
Konsep kedua adalah menutup Sungai Bok Legi dengan box culvert. Setelah tertutup, lahan yang berada di atas sungai itu dijadikan tempat parkir. ”Dengan begitu, Jalan Gajah Mada bebas gangguan,’’ ucapnya.
Dengan adanya kantong parkir, Amig berharap program parkir berlangganan bisa berjalan optimal. Warga mendapatkan pelayanan prima. ”Mereka sudah membayar retribusi. Sudah sepantasnya kami memberikan pelayanan terbaik,” tuturnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo Achmad Zaini mengatakan, dia sudah membuat kajian parkir. Saat itu, dia menjabat kepala badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda). ”Parkir perlu lahan baru,” ujarnya.
Untuk membangun kantong parkir baru, pemkab bisa mengambil alokasi dari pemasukan parkir berlangganan. Tahun lalu kas daerah mendapatkan sumbangan Rp 29 miliar dari retribusi tersebut. ”Usul saya, kembalikan 60 persen dari pemasukan bersih parkir berlangganan untuk membangun kantong parkir,” katanya.
Terkait dengan dua solusi dishub, Zaini menyatakan dukungannya. Dia berharap kantong parkir baru itu bisa membuat Jalan Gajah Mada lebih lancar. ”Selain itu, pemasukan parkir bisa lebih tinggi,” tuturnya.
Usul saya, kembalikan 60 persen dari pemasukan bersih parkir berlangganan untuk membangun kantong parkir.”
ACHMAD ZAINI