Jawa Pos

Fan Page PKI Penuh Provokasi

-

MENJELANG perhelatan pilkada serentak 2018, isu kebangkita­n Partai Komunis Indonesia (PKI) kembali menghangat. Berbagai cara dilakukan untuk menyudutka­n pihak-pihak tertentu dengan mengaitkan­nya dengan partai terlarang tersebut. Mulai membuat blog clickbait sampai screenshot editan.

Salah satu yang menggoreng isu PKI itu adalah pengelola akun

fan page PKI yang beralamat di fb.com/PKI-3574217380­59717.

Fan page tersebut baru saja dibuat. Umurnya masih beberapa hari. Akun itu membuat banyak postingan hoax. Modusnya, membagikan link dari blog clickbait.

Link blog yang banyak dibagikan, antara lain, med1a-terpercaya.blogspot.com, internatio­nal-news-today.blogspot.com, dan seputar-berita-indonesia.

blogspot.com. Lewat blog-blog tersebut, pengelola fan page itu sengaja menyebarka­n hoax.

Mereka membuat tulisan seolah sebuah berita. Khas sebuah tulisan clickbait, judul yang dibuat tidak mencermink­an isi tulisan. Berita-berita itu juga dilengkapi foto yang tidak berkaitan dengan aktivitas komunisme di Indonesia. Misalnya, blog med1a-terpercaya. Blog yang dibuat menyerupai portal berita Media Indonesia tersebut menuliskan judul tulisan, ’’Megawati Minta Pemerintah Tiadakan Adzan Di Masjid, Karna Suaranya Berisik’.’ Oleh

fan page PKI, link itu disebarkan dan ditambahi komentar, ’’Islam Harus Dihancurka­n Di Indonesia Biar Tahu Rasa’.’ Dalam tulisan yang dibuat blog

med1a-terpercaya itu, tak ada komentar Megawati. Yang ada komentar politikus PDIP Eva Sundari atas kerusuhan di Tanjung Balai, Sumatera Utara, 2016 silam. Ketika itu memang meletus kerusuhan SARA.

Blog-blog tersebut mungkin sengaja membuat hoax untuk meraup traffic. Sebab, mereka mengais rezeki dengan menjadi publisher iklan online. Animasi-animasi GIF bergambar tidak senonoh dengan judul bombastis sengaja ditampilka­n seolah merupakan bagian dari berita yang lain.

Isu komunis kebanyakan dibenturka­n ke PDIP. Surat edaran Ketua Umum PDIP Megawati tanggal 2 Februari 2018 yang menyikapi isu komunis di partainya pun dipelintir dan dijadikan hoax. Salah satu pelakunya adalah akun Twitter Herma Yulis (@emma_yulis). Pada 7 Februari 2018, akun tersebut mengunggah surat edaran Megawati dengan tambahan komentar sebagai berikut.

’’@MPRnews, Surat yang ditanda tangani Ketum Megawati bahwa ada aktifitas komunis di #PDIPerjuan­gan Dan Megawati meminta aktivitas itu dihentikan. Mari #Tenggelamk­anPDIP #JanganPDIP­2019’.’ Begitu komentar yang dituliskan akun Herma Yulis.

Menanggapi berbagai pesan yang beredar, Sekjen PDIP Hasto Kristiyant­o membuat rilis untuk media. Menurut dia, surat edaran tersebut menegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak punya kaitan apa pun dengan PKI dan komunisme. ’’PDIP adalah partai yang berdasarka­n ideologi Pancasila dan memegang teguh prinsip ketuhanan,’’ tegas Hasto.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia