Semua Paslon Puas Nomor Urut
PENGUNDIAN nomor urut untuk pemilihan gubernur (pilgub) se-Jawa dan Bali berlangsung lancar kemarin. Masing-masing pasangan calon (paslon) merasa puas dengan nomor yang mereka miliki
Di pilgub Jawa Tengah (Jateng), pengundian dilakukan di Hotel Patra Jasa, Semarang, tadi malam. Hasilnya, Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen mendapat nomor 1, sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziah nomor 2.
Setelah mengambil nomor, Yasin tidak banyak berkomentar. ’’Kami dapat nomor 1. Semoga bisa menjadi nomor 1,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Ganjar pun tidak menanggapi arti nomor 1. Dia justru berharap pilgub bisa berjalan dengan tenteram. Ganjar juga mengajak lawan politik dan seluruh massa pendukung untuk tidak mencoreng kontestasi politik lima tahunan tersebut. ’’Semoga semua bisa bergandengan tangan. Yakin dan percaya bahwa Jateng akan menciptakan pilkada yang aman dan tenteram,’’ katanya.
Sementara itu, Ida mengaku sudah punya feeling bakal mendapatkan nomor 2. ’’Saya selalu berharap dapat nomor urut 2. Karena nomor 2 itu angka keberuntungan,’’ tuturnya. Pernyataan tak jauh berbeda disampaikan Sudirman. Dia mengaku sudah mendapat firasat bakal mendapat nomor 2. Sudirman lantas mengaitkannya dengan Pancasila sila ke-2, yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. ’’Ini adalah tugas kemanusiaan, membuat rakyat Jateng lebih adil dan beradab. Nomor 2 juga berarti victory atau kemenangan. Juga berarti dwiwarna bendera kita. Syahadat juga dua kali syahadat,’’ tegasnya.
Di sisi lain, Ketua KPU Jateng Joko Purnomo menjelaskan, setelah prosesi pengambilan nomor, tahapan pilgub akan melangkah ke masa kampanye mulai 15 Februari. Semua tim kampanye tiap-tiap paslon dipersilakan mengenalkan dan menggelar sosialisasi dari tingkat provinsi hingga kelurahan. ’’Tidak ada jadwal kampanye yang harus diikuti. Kecuali debat dan rapat umum,’’ terangnya.
Dari Bali, pasangan Koster-Ace mendapat nomor urut 1 dan Mantra-Kerta nomor 2.
Hasil tersebut disambut meriah oleh tim pemenangan pasangan calon Wayan Koster-Cokorda Artha Ardana Sukawati (KosterAce) dan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Yel-yel diteriakkan tim pemenangan masing-masing. Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, semarak oleh kedua tim yang sudah menyiapkan selebaran nomor 1 dan 2.
Jawa Pos Radar Bali melaporkan, rapat pleno yang dibuka Ketua KPU Bali I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi pada pukul 16.11 sempat berlangsung tegang. Itu terjadi di awal pengambilan nomor undian yang berupa kertas bertulisan huruf A dan B. Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace, I Nyoman Giri Prasta, mendapat amplop berisi huruf B. Sedangkan Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, mendapat abjad A.
Hasil itu membuat Mantra-Kerta mendapat kesempatan lebih dahulu mengambil tabung berisi nomor urut. Ketegangan memuncak pada pukul 16.32. Rai Mantra tampak tenang sambil memegang selembar kertas yang dikeluarkan dari tabung. Koster memilih memegang lembaran berbentuk gulungan itu dengan dua tangan di depan perut. Gegap gempita pecah pukul 16.33. Sesaat setelah lembaran dibuka, Giri Prasta memberi komando dengan menaiki kursi sambil mengibarkan bendera. Pendukung MantraKerta tak kalah antusias.
Pukul 16.39 berlangsung penandatanganan daftar pasangan calon (DPC) gubernur dan wakil gubernur Bali oleh kedua paslon. Selanjutnya, pukul 17.02, Ketua KPU Bali I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menetapkan nomor urut kedua paslon lewat SK KPU Provinsi Bali Nomor 543/HK.03.1Kpt/51/Prov/II/2018. Sementara itu, DPC ditetapkan lewat SK KPU Provinsi Bali Nomor 544/HK.03.1Kpt/51/Prov/II/2018. Rapat pleno ditutup pukul 17.15.
Seusai acara, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta mengaku bahagia memperoleh nomor urut 2. Mantra mengatakan, nomor 2 adalah victory alias kemenangan. ’’Ini nomor victory dan langsung coblos di sebelah kanan. Suatu keberuntungan bagi kita. Tidak ada doa khusus. Kita mohon yang terbaik saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Koster juga senang mendapat nomor urut 1. Bagi dia, nomor tersebut bermakna salam satu jalur. ’’Artinya, apa yang direncanakan untuk menjadi orang nomor 1 di Bali seperti yang sudah dicanangkan tim akan lebih cepat diterima dan ditularkan kepada seluruh masyarakat Bali,” ungkapnya. Koster menyebut nomor urut 1 berarti Koster Bali Satu. Koster-Ace maupun MantraKerta sama-sama yakin bisa memenangi pilgub Bali pada coblosan 27 Juni mendatang.
Sementara itu, Jabar Ekspres (Jawa Pos Group) melaporkan, pengundian nomor urut paslon pilgub Jabar berlangsung lancar. Semua paslon merasa senang dengan nomor yang mereka dapatkan. Nomor urut 1 diperoleh pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul, nomor 2 milik TB Hasanuddin-Anton Charliyan, nomor 3 diraih Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan nomor 4 didapatkan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat berharap pilgub menjadi sarana edukasi politik bagi semua pihak. ”Selama ini pemilihan umum di Jawa Barat berlangsung tertib dan aman, jauh dari anarkisme, apalagi kegagalan,” katanya.
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto merasa lega karena tahapan pilgub berjalan lancar. ”Alhamdulillah, proses penetapan sampai pengundian nomor urut berjalan lancar. Empat pasangan calon ini merupakan putra terbaik. Semoga selalu kondusif sampai hari pencoblosan,” harapnya.
Selain karena sejumlah KPU di daerah terlambat meng-update data, masih ada daerah yang bahkan belum menetapkan paslon peserta pilkada.
Hingga tadi malam pukul 22.30, sudah ada 152 KPU daerah yang menyerahkan hasil penetapan paslon. Terdiri atas 14 KPU provinsi, 102 KPU kabupaten, dan 36 KPU kota. Ada 478 paslon yang hasil penetapannya sudah dilaporkan oleh KPU masingmasing.
Dari jumlah tersebut, 22 paslon tidak lolos. Yakni 2 paslon cagubcawagub, 15 paslon cabup-cawabup, dan 5 paslon cawali-cawawali. Selain JR Saragih-Ance Selian di Sumatera Utara, ada paslon Kartius-Pensong yang tidak lolos sebagai cagubcawagub di Kalimantan Barat.
Bedanya, Kartius sudah mengetahui